Kota Yogya

Melihat Kehidupan Warga Kampung Bintaran, Terbiasa Hidup Toleran

Melihat Kehidupan Warga Kampung Bintaran, Terbiasa Hidup Toleran. Mereka hidup rukun dan damai.

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Hari Susmayanti
Tribun Jogja/Alexander Ermando
Suster dari Gereja Katolik St Yusup Bintaran sedang bercengkrama dengan warga dalam acara Buka Puasa Bersama, Senin (03/06/2019) 

"Pihak gereja biasanya juga silahturahmi bertemu dengan takmir mesjid di dekat sini," katanya.

Ria sendiri juga terbiasa hidup dalam perbedaan. Suaminya masih keturunan Tionghoa. Begitu pula dengan mertuanya yang Katolik. Namun hal tersebut tidak pernah menjadi masalah dalam keluarganya.

Suami Ria yang merupakan karyawan swasta saat ini memilih agama Islam. Menurut Ria, keluarga suaminya menghormati pilihan tersebut, namun berpesan agar ia tetap bertanggung jawab dengan pilihannya.

"Malah keluarganya yang rajin mengingatkan untuk salat, termasuk berpuasa ini," tutur Ria.

Wanita yang sehari-harinya berprofesi sebagai Make-up Artist ini berharap kehidupan di Kampung Bintaran bisa menjadi contoh bagi warga lainnya.

Sebab mereka bisa saling menghargai dan menghormati meskipun berbeda keyakinan. Justru karena itu hubungan warga menjadi semakin dekat dan tidak mudah terpengaruh isu-isu negatif.

"Seperti semboyan Indonesia yaitu Bhinneka Tunggal Ika, ya kita harus bisa saling menerima perbedaan dan keanekaragaman yang ada," kata Ria. (Tribunjogja I Alexander Ermando)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved