BPBD Bantul Siaga Bencana Kekeringan dan Kebakaran saat Lebaran
BPBD Bantul memprioritaskan dua kebencanaan yang menjadi perhatian serius saat Lebaran, yaitu kekeringan dan kebakaran.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Idul Fitri 1440 H/ 2019 tinggal menghitung hari.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul memprioritaskan dua kebencanaan yang menjadi perhatian serius saat Lebaran, yaitu kekeringan dan kebakaran.
"Persiapan menyambut Lebaran, terkait kebecanaan yang masuk prioritas perhatian kami adalah kebakaran dan kekeringan. Karena saat ini sudah masuk musim kemarau," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bantul, Dwi Daryanto belum lama ini.
Menurut dia, sejauh ini sudah ada sejumlah desa yang telah mengajukan permohonan bantuan air bersih.
Antara lain Desa Segoroyoso Pleret, Triharjo Pandak dan Desa Terong Dlingo.
Dimungkinkan permohonan air bersih di desa-desa akan terus bertambah.
Mengingat saat ini baru awal memasuki musim kemarau. Puncaknya diperkirakan nanti dibulan Agustus.
Mengantisipasi terjadinya kekeringan, BPBD Bantul mengaku sudah melakukan sejumlah persiapan.
Di antaranya menjalin koordinasi dengan sejumlah instansi teknis, seperti PDAM, Tagana maupun Dinas Sosial P3A Kabupaten Bantul.
Bahkan, kata Dwi, ketika permohonan bantuan air cukup masif, BPBD Bantul tidak menutup kemungkinan akan menjalin koordinasi juga dengan Dinas PUPKP dan DLH, karena kedua dinas tersebut memiliki armada.
"Intinya jangan sampai pada saat merayakan hari raya masyarakat kebingungan karena kekurangan air bersih. Terutama fasilitas umum seperti Masjid-masjid. Jangan sampai kekurangan air bersih," terangnya.
Adapun soal kebakaran, sampai akhir bulan Mei ini BPBD mencatat sedikitnya telah terjadi 15 kasus kebakaran di wilayah Bantul.
Penyebabnya, menurut Dwi, kebanyakan karena kelalaian.
Ia mencontohkan, kebakaran yang menimpa sebuah rumah di Pundong belum lama ini berawal dari penghuni rumah menyalakan lilin yang ditaruh di sebuah tempat, lalu ditinggal pergi.
"Ketika lilin habis. Ia membakar tempat dan barang-barang lainnya," terang dia.
Karena itu, selama libur lebaran BPBD Bantul mengaku tetap berjaga dan mengoptimalkan petugas, demi mengantisipasi memungkinan terjadinya kekeringan dan kebakaran. (*)