Gunungkidul
Sekolah Swasta di Gunungkidul Keluhkan Sistem Zonasi PPDB 2019, Jumlah Siswa Terus Menurun
Sekolah Swasta di Gunungkidul Keluhkan Sistem Zonasi PPDB 2019, Jumlah Siswa Terus Menurun
Penulis: Wisang Seto Pangaribowo | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA,GUNUNGKIDUL - Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dengan menggunakan sistem zonasi dikeluhkan sekolah swasta.
Sebab, penerapan sistem tersebut membuat sekolah-sekolah swasta kesulitan untuk mendapatkan siswa baru.
Kepala sekolah SMP Muhammadiyah 1 Wonosari Dadang Margono, mengatakan sejak sistem PPDB Online dan zonasi diterapkan, jumlah siswa di sekolahnya terus mengalami penurunan.
"Tiga tahun lalu murid kami melebihi dari daya tampung sekolah kami tiga tahun lalu mencapai 137 siswa lalu sistem online dalam PPDB diberlakukan siswa kami turun menjadi 98 siswa, lalu tahun berikutnya sistem online dan zonasi diberlakukan murid kami menjadi turun lagi di angka 76," katanya, Senin (20/5/2019).
• Program Kelas Khusus Olahraga di SMP 13 Yogyakarta Dibanjiri Peminat, Kuota Hanya 34 Kursi
• 7 Jurusan di Bangku Kuliah yang Lulusannya Banyak Dibutuhkan di Dunia Kerja
Dadang mengatakan sebelum adanya sistem zonasi siswa yang memiliki nilai tinggi pasti akan menyasar sekolah-sekolah yang dianggap dalam kategori favorit, dan sedangkan di sekitaran Wonosari yang nilai menengah kebawah pasti akan memilih sekolah swasta.
"Ditambah lagi di area sekolah kami ada 3 sekolah negeri yang bagus-bagus yaitu SMPN 1, 2, dan 4, dan dengan sistem zonasi maka nilai berapapun dapat masuk ke satu di antara 3 sekolah tersebut," ujarnya.
Untuk mengatasi hal tersebut pihaknya melakukan sosialisasi program-program unggulan yang dimiliki sekolah kepada masyarakat di luar zonasi sekolah. (Tribunjogja I Wisang Seto Pangaribowo)