Jelang Idul Fitri, Permintaan Daging Sapi di Yogyakarta Diperkirakan Naik Dua Kali Lipat
Ia mengatakan sejauh ini permintaan daging masih tergolong normal, belum ada peningkatan yang signifikan
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Muhammad Fatoni
lihat foto
Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Menjelang Idul Fitri 2019, permintaan daging sapi diperkirakan naik dua kali lipat.
Hal itu disampaikan oleh Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertaniandan Pangan Kota Yogyakarta, Sugeng Darmanto.
Ia mengatakan sejauh ini permintaan daging masih tergolong normal, belum ada peningkatan yang signifikan.
Rata-rata konsumsi daging sapi di Kota Yogyakarta mencaapai 6 ton per hari.
"Belum ada kenaikan yang signifikan, RPH biasanya mencukupi dua ton, selebihnya ya dari Boyolali, Ambarketawang, dan beberapa daerah lain. Konsumsi daging rata-rata 6 ton, nnati kalau Lebaran perkiraan ya sampai dua kali lipat," katanya, Minggu (19/5/2019).
Terkait dengan permintaan, biasanya dari pihak supplier yang menyesuaikan, mulai dari harga dan jumlah yang dikirim.
Jika permintaan banyak, kemungkinan supplier juga akan menambah daging yang dikirimkan.
Untuk memastikan daging yang diterima masyarakat Kota Yogyakarta masih segar, Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta akan meningkatkan pemantauan daging di pasar-pasar.
Terlebih lagi setiap daging yang masu ke Kota Yogyakkarta wajib melakukan her kuiring oleh petugas Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta.
Dalam pengecekan pun petugas menggunakan alat khusus untuk memastikan daging tersebut merupakan daging segar.
"Daging dari luar Kota Yogyakarta yang memang harus kami cermati. Tetapi semua daging yang masuk ke Kota Yogyakarta pasti melalui RPH untuk her kuiring dulu. Kami punya test kit untuk mengecek daging itu glonggongan atau tidak, dagingnya mati disembelih atau mati di kandang. Kami punya alatnya,"ungkapnya. (*)
