Internasional
Kisah Kepahlawanan Ping Pong, Anjing Cacat Selamatkan Bayi Mungil yang Dikubur Hidup-hidup Ibunya
Kisah Kepahlawanan Ping Pong, Anjing Cacat di Thailan Selamatkan Bayi Mungil yang Dikubur Hidup-hidup Ibu Kandungnya.
Kisah Kepahlawanan Ping Pong, Anjing Cacat di Thailan Selamatkan Bayi Mungil yang Dikubur Hidup-hidup Ibu Kandungnya.
TRIBUNJOGJA.COM - Anjing bernama Ping Pong, asal Thailand ini layak mendapatkan penghargaan sebagai pahlawan.
Bagaimana tidak, berkat aksinya, seorang bayi mungil yang baru saja dilahirkan berhasil diselamatkan setelah dikubur hidup-hidup oleh ibu kandungnya.
Kisah kepahlawanan Ping Pong ini bermula saat dia menggali tanah di sebuah lahan pertanian di Korat, Thailand pada Rabu (15/5/2019) pagi.
Sang pemilik anjing, Usa Nisaika (41) yang mengetahui gerak-gerik Ping Pong langsung mendekati untuk melihat apa yang sedang digali binatang tersebut.
• Tragis, Remaja 16 Tahun Tewas Setelah jadi Korban Main Hakim Sendiri Warga Labuhanbatu
Betapa terkejutnya Usa ketika dia melihat sebuah kaki mungil muncul dari dalam tanah yang digali Ping Pong.
Melihat hal itu, Usa langsung ikut menggali dan kemudian membawa bayi malang itu ke rumah sakit.
Setelah menjalani pemeriksaan, dokter menyimpulkan bayi laki-laki itu tak mengalami masalah kesehatan yang berarti.
Sementara itu, Usa menyebut anjingnya yang salah satu kakinya cacat akibat ditabrak mobil itu sebagai pahlawan.
"Saya sudah memelihara Ping Pong sejak dia lahir dan selama ini dia selalu menjadi anjing yang setia," kata Usa.
"Saat dia kecil sebuah mobil menabraknya dan satu kaki belakangnya cedera. Sejak itu kaki belakangnya lumpuh tetapi dia masih membantu saya saat menggiring ternak," tambah Usa.
"Semua orang di desa menganggap dia sebagai pahlawan karena menyelamatkan nyawa seorang bayi," lanjut dia.
• Nelayan Asal Zimbabwe Tewas Setelah Buaya Besar Gigit Kemaluannya
Kasus ini pun sampai di meja polisi yang kemudian menanyai warga setempat.
Sayangnya, tak satu pun warga yang mengetahui ada perempuan hamil besar dan akan melahirkan di desa itu.
Namun, seorang penjaga toko mengatakan, belum lama ini seorang remaja perempuan membeli pembalut dalam jumlah besar.
Polisi segera mencari remaja perempuan yang ternyata baru berusia 15 tahun.
