Yogyakarta

Kemenag Sebut YIA Sangat Mendukung untuk Pemberangkatan Calon Jemaah Haji

Hal ini karena bandara Adisucipto kapasitasnya tidak memadahi untuk pemberangkatan jamaah haji.

Penulis: Agung Ismiyanto | Editor: Ari Nugroho
istimewa
Kakanwil Kemenag DIY, Edhi Gunawan 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kantor Wilayah (Kanwil)  Kementrian Agama (Kemenag)  DIY menyebut pemberangkatan calon jemaah haji asal DIY dan sekitarnya nantinya akan diupayakan melalui bandara YIA. 

Hal ini karena bandara Adisucipto kapasitasnya tidak memadahi untuk pemberangkatan jamaah haji. 

Kakanwil Kemenag DIY,  Edhi Gunawan, menyampaikan bahwa nantinya jemaah haji asal DIY diusahakan bisa berangkat melalui bandara YIA.

Hal tersebut merupakan salah satu bentuk dukungan Pemda DIY kepada Kanwil Kemenag DIY dalam memberikan layanan yang maksimal pada warga DIY.

 • Ibadah Haji 2019 : Jemaah Haji Diminta Tak Selfie Berdekatan dengan Unta, Ini Penjelasannya

“Bandara YIA ini akan sangat mendukung embarkasi DIY, karena kan kalau Adisutjipto tidak memungkinkan. Satu kloter bisa sekitar 370 jemaah haji, sehingga yang memungkinkan untuk DIY ya melalui YIA,” jelas Edhi seusai bertemu Gubernur DIY,  Sri Sultan Hamengku Buwono X di Kepatihan,  Jumat (17/5/2019).

Edhi mengatakan meskipun kondisi bandara baru milik DIY yang memang belum beroperasi secara optimal. Kemenag DIY mengaku masih terus menunggu perkembangangan YIA agar apa yang sudah di rencanakan bisa segera direalisasikan.

Terkait rencana embarkasi haji,  Pihak Kemenag RI memang siap untuk menyewa jika memang bangunan akan dibangun oleh pemerintah daerah. 

“Di daerah yang lain kan sudah banyak yang pemdanya mengelola sendiri seperti Donohudan (Boyolali). Selain lebih optimal bagi para jemaah haji, hal tersebut nantinya bisa menjadi aset bagi pemda,” jelas Edhi.

Anggaran untuk penyewaan gedung embarkasi ini pun sudah dipikirkan oleh pihak Kemenag.

Hal ini karena tidak dapat dipungkiri anggaran perawatan gedung embarkasi haji memang cukup mahal.

Hanya, ujarnya, sewa embarkasi haji ini pada saat-saat tertentu.

BPKH dan Kemenag Danai 10 Ribu Kuota Jemaah Tambahan

“Sewanya, adalah setiap momen ibadah haji dan saat-saat tertentu bisa dimanfaatkan,” katanya.

Terkait dengan hal tersebut, Edhi menyampaikan bahwa saat ini pihaknya sedang melakukan studi banding kepada daerah-daerah yang embarkasi hajinya sudah mandiri. 

Pihaknya pun telah melaksanakan studi banding terkait dengan embarkasi haji ini ke Sumatera Barat. Dalam studi banding tersebut, pihak Kemenag bersama dengan Pemda DIY mendapat masukan terkait dengan pengelolaan ibadah haji.

“Kami sudah studi banding bersama Pemda dan kami koordinasi terus,” ujarnya.

Sekda DIY, Gatot Saptadi menjelaskan, persoalan pembangunan embarkasi haji ini memang membutuhkan konsep dan pemikiran yang matang.

Hal ini terkait dengan pembebasan lahan dan juga proses pembangunannya.

Dia pun menyebutkan hal tersebut membutuhkan cukup waktu. 

Pihaknya menyebut pembangunan embarkasi haji di DIY direncanakan akan dibangun dengan anggaran dari Pemda DIY.

Opsi tersebut dinilai paling relevan lantaran kendala soal hibah tanah Sultan Ground (SG).

Gatot menjelaskan, pembangunan embarkasi di lahan sekira 10 hektar ini membutuhkan waktu kurang lebih 2 tahun.

Hal ini jika proses syarat teknis dan juga penganggaran semuanya lancar tanpa kendala.

Pembangunan dengan opsi tersebut kunci utamanya adalah anggaran yang berasal dari APBD.

Untuk itu, hal ini akan segera dikomunikasikan dengan pihak legislatif terkait dengan mekanisme penganggaran.

Ada dua alternatif lahan yang ditawarkan oleh Bupati Kulonprogo terkait dengan pembangunan ini.

Dua lokasi calon embarkasi ini bukan SG dan kas desa, tetapi ada yang milik Pemda dan ada yang milik pribadi.

“Jadi tanah tidak bersentuhan dengan SG, namun tetap ada pembebasan lahan. Kuncinya ada di pendanaan,” urainya. (TRIBUNJOGJA.COM) 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved