Jawa

Ibunda AH Tak Percaya Anaknya Ditangkap Densus 88

MS menganggap anaknya lugu dan tak percaya anaknya diduga terlibat jaringan terorisme.

Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM / Rendika Ferri K
Kepala Desa Ardipuro, Waluyo, saat memberikan keterangan kepada wartawan terkait penangkapan warganya oleh Densus 88, di Balai Desa Ardipuro, Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang, Rabu (15/5/2019). 

AH sendiri sudah menikah dengan M, istrinya yang berasal dari Karanganyar, dan telah memiliki satu anak yang masih berusia balita.

Terakhir, MS berkomunikasi dengan AH adalah tiga hari yang lalu.

Saat itu, anaknya bilang akan berlebaran ke Kaliangkrik terlebih dahulu, sebelum mudik ke Karanganyar.

"Pemilu kemarin itu ya sempat nyoblos kemarin. Saya sering berkomunikasi dengan dia. Tapi tiga hari terakhir, ia telpon bilang lebaran mau kesini, atau ke Karanganyar. Setau saya, AH kerjanya di Semarang, servis hp karena ia sering membawa hape rusak terus diperbaiki. Kupikir kerjanya di situ. Istrinya, M, kerja di Pondok tahfidz, di Godong. Menikah baru dua tahun ini dan dikaruniai putra satu orang. Anaknya masih balita," kata MS.

MS menceritakan, AH dulu pernah belajar di Pondok Pesantren di Cirebon.

Kemudian kembali dan bertolak ke Semarang.

Katanya, kuliah, tetapi MS tak mengetahui pasti anaknya berkuliah di mana.

Prisia Nasution Ajak Anak Muda Cegah Radikalisme dan Terorisme Lewat Film Pendek

Kemudian bekerja di Semarang, sampai ada berita dia ditangkap di Grobogan.

MS pun berharap adanya kejelasan informasi dari pihak berwenang terkait nasib anaknya.

Ia percaya anaknya lugu dan tak bersalah.

"Anaknya itu pendiam, gak pernah macem-macem. Kami minta doanya untuk AH, semoga dia tidak apa-apa," ujarnya.

Kepala Desa Adipuro, Waluyo, membenarkan jika AH adalah warga Desa Adipuro.

Dirinya belum mendapatkan informasi resmi dari pihak berwenang, hanya kabar-kabar yang beredar melalui media sosial atau grup whatsapp. Ia pun masih menunggu kepastian hukum

Namun jika benar, pihaknya akan menyerahkan kasus tersebut kepada hukum.

Ia pun tidak bisa menyikapi lebih jauh karena belum ada informasi yang jelas.

"Kita serahkan hukum yang menangani, kalau itu terjadi betul. Saya memang kaget ternyata yang ditangkap di Grobogan itu warga  kami, tapi belum bisa menyikapi karena belum ada informasi yang jelas. Yang jelas tidak ada hubungan kekerabatan dengan Santoso," katanya.(TRIBUNJOGJA.COM)
 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved