Kolaborasi P2GHA UIN Sunan Kalijaga dan Oxford University Lahirkan Buku Tentang Keadilan Perempuan

Rektor UIN Sunan Kalijaga, Prof. Drs. KH. Yudian Wahyudi, MA., Ph.D., yang hadir dan membuka rangkaian acara ini.

ist
Pusat Pengarusutamaan Gender dan Hak Anak (P2GHA) atau PSW UIN Sunan Kalijaga bekerjasama dengan GLobal Chalanges Research Funds (GCRF) Oxford University menyelenggarakan peluncuran buku yang berjudul “Nilai-Nilai Budaya dan Keadilan Bagi Perempuan di Pengadilan Agama Indonesia: Praktik Terbaik”. 

TRIBUNJOGJA.COM - Jumat (26/4/2019), bertempat di ruang pertemuan gedung Prof. K. H. Saifuddin Zuhri UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Pusat Pengarusutamaan Gender dan Hak Anak (P2GHA) atau PSW UIN Sunan Kalijaga bekerjasama dengan GLobal Chalanges Research Funds (GCRF) Oxford University menyelenggarakan peluncuran buku yang berjudul “Nilai-Nilai Budaya dan Keadilan Bagi Perempuan di Pengadilan Agama Indonesia: Praktik Terbaik”.

Buku ini merupakan karya 8 Hakim-Hakim Pengadilan Agama dari  berbagai wilayah Indonesia yang berkolaborasi dengan 8 akademisi UIN Sunan Kalijaga sebagai co-writers.

Dalam sambutannya, Direktur P2GHA, Dr. Witriani, M.Hum menyampaikan  aprisiasi yang sebesar-besarnya kepada para penulis  atas kolaborasi yang terbilang singkat ini.

Karena dalam dua bulan mereka harus menulis dan berkoordinasi intens dengan masing-masing co writer nya, hingga menghasilkan artikel  ilmiah yang bisa dijadikan referensi  baik dalam dunia peradilan maupun  akademik.

Bagi PSW UIN sendiri, isu pengarusutamaan gender dan keadilan di Pengadilan Agama bukanlah yang baru. Kerjasama dengan PA telah berlangsung hampir dua dekade, baik dalam berbagai rangkaian workshop pengarusutamaan gender dengan para Hakim, publikasi hingga modelling Pengadilan Agama bersama  Kalijaga Institute for Justice, UIN Sunan Kalijaga

Namun sebagaimana dijelaskan oleh Witriani, kali ini P2GHA melangkah lebih jauh dengan melibatkan para Hakim Pengadilan Agama untuk menulis praktik terbaik kasus peradilan.

Penulis yang tergabung dalam kegiatan kali ini adalahM.Nur, S.Ag (Hakim Yustisial Mahkamah Agung, RI), Dr. Muhammad Najmi Fajri  SHI, MHI ( PA Singguminasa, Makasar), Nur Lailah Ahmad, S.H (PA Wates), Ummu Hafidzah, SHI, M.Hum ( PA Madura), Latifah  S.H,.M.Hum ( PA Bantul), Muhammad Isna Wahyudi, SHI, MSI (PA Bima), Dr. M. Fauzan, M. A.(PA Solok, Sumbar), Dr. Zaenal Fanani, SHI, MSI dan (PA Kota Madiun). sedangkan para  co- writers adalah  Prof. Dr. Euis Nurlaelawati, M.A., Dr. Witriani, M.Hum., Dr. Waryono, M.Ag,  Dr. Mochamad Sodik, M.SI., Dr. Inayah Rohmaniyah, M.Hum, M.A., Alimatul Qibtiyah,  M.Si, M.A, Ph.D dan  Zusiana Elly Triantini, M.SI.

Hal yang sama  juga diungkapkan oleh Rektor UIN Sunan Kalijaga, Prof. Drs. KH. Yudian Wahyudi, MA., Ph.D., yang hadir dan membuka rangkaian  acara  ini.

Rektor menyampaikan bahwa  antara teori dan praktik harus seimbang dan saling bersinergi satu sama lain.

"Dengan membandingkan teori dan prakik di pengadilan, maka kita hidup di dunia nyata,” katanya.

Karya-karya inilah  yang harus terus  dikembangkan sebagai penyeimbang antara dunia akademik dan dunia praktis.

Dalam kesempatan ini juga,  Prof. Dr. Livia Holden dari CSIS - Oxford University,  juga menyampaikan  apresiasi yang setinggi-tingginya  baik kepada   UIN Sunan Kalijaga, Hakim penulis,  Prof. Dr. Euis Nurlaelawati, M.A selaku inisiator program dan  P2GHA selaku leading sector  atas kolaboarasi yang sangat  positif ini.

Livia  yang  sebelumnya juga berkunjung ke Pangadilan Agama Wates dan Bantul, dan berkesempatan merekam jalannya persidangan, menekankan pentingnya belajar dari para hakim  yang memiliki  ilmu pengetahuan  dan pengalaman di persidangan.

Buku seperti inilah yang sesungguhnya bermanfaat  bagi  dunia akademik, karena bisa  menunjukkan kemampuan para hakim di pengadilan Agama di Indonesia dalam memahami nilai-nilai budaya yang berkembang di masyarakat untuk kemudian merumuskan kembali prinsip-prinsip budaya yang dapat mempromosikan hak-hak perempuan yang sejalan dengan prinsip-prinsip internasional.

Pada sesi diskusi,  ke delapan  Hakim  juga berkesempatan untuk mempresentasikan  tulisan masing-masing. 

 Berbagai kasus yang berbeda ini kemudian dijahit oleh Prof. Dr. Euis Nurlalelawati yang mengatakan bahwa kumpulan artikel yang berkaitan dengan hukum keluarga ini menunjukkan kesesuaian prinsip-prinsip budaya dengan hak-hak perempuan dalam perspektif internasional serta fleksibilitas para hakim yang luar biasa dalam penafsiran hukum Islam. 

Selanjutnya, Dr. Hamim Ilyas, MA , Dosen  Fakultas Syari’ah UIN Sunan Kalijaga yang bertindak sebagai pembedah pada sesi diskusi mengatakan, buku ini menawarkan pendekatan yang baru terkait metode pengkajian putusan yang berhubungan dengan keluarga.

Adapun metode yang digunakan adalah nilai budaya etnis, nilai budaya keadilan yang universal, dan nilai budaya masyarakat modern yang berfungsi sebagai sumber untuk menghasilkan putusan yang benar dan adil.

Keadilan (gender) memang harus terus disuarakan. Yang dilakukan oleh para Hakim dalam praktek terbaik ini adalah upaya-upaya untuk menegakkan keadilan dan kesetaraan dimaksud.

Seperti yang tercantum dalam  cover belakang buku, sambutan positif terhadap hadirnya buku ini juga disampaikan oleh  Dr. Drs H. Amran Suadi, S.H., M.Hum,. M.M , Ketua Kamar Agama Mahkamah  Agung RI,  Dr. Drs. Aco Nur, S.H.,M.H, Direktur Jendral Badan Peradilan Agama serta Dr, Siti Ruhaini Dzuhayatin, M.A,  Staf Khusus Presiden RI Bidang Keagamaan. Semoga buku ini bermanfaat dan berkontribusi positif  tidak hanya dalam penegakan keadilan dan kesetaraan gender di dunia peradilan, tetapi juga dalam pengembangan akademik, khususnya  di bidang kajian Hukum, Islam dan Gender, ucap Zusiana Elly Triantini, M.SI, Sekretaris P2GHA, yang menjadi moderator pada acara tersebut. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved