Menilik Fasilitas Mewah Bandara YIA Kulonprogo, Punya Runway Terpanjang Hingga Masjid Berkonsep Unik
Bandara YIA Kulonprogo memiliki landas pacu (runway) terpanjang, terminal penumpang megah, hingga masjid dengan konsep unik.
Penulis: Singgih Wahyu Nugraha | Editor: Muhammad Fatoni
Terminalnya seluas 210.000 meter persegi dengan kapasitas 14 juta penumpang per tahun atau 9 kali lipat dari kapasitas Bandara Adisutjipto.
Ada tiga maskapai dengan lima rute penerbangan domestik yang menurut AP I sudah berminat dan siap mengoperasikan pesawatnya di YIA.
AP I dan Kementerian Perhubungan sedianya akan menggelar joy flight sekaligus ujicoba pendaratan pesawat berpenumpang.

Pesawat yang akan digunakan merupakan milik maskapai Garuda Indonesia meski belum diketahui jenisnya.
Project Manager Pembangunan YIA PT Angkasa Pura I, Taochid Purnama Hadi menyebut, perkembangan fisik bandara untuk persiapan operasi penerbangan perdana sudah sepenuhnya siap.
Fasilitas airside (sisi udara) seperti landasan pacu, taxyway, dan apron sudah rampung serta telah dipasang garis marka maupun sistem tata lampu.
Masjid Eco Green

Pembangunan masjid ini menjadi bagian dari rencana pembangunan dan pengoperasian bandara baru tersebut.
Masjid dipandang sebagai unsur penting yang harus diprioritaskan pembangunan dan penggunaannya sekalipun fasilitas utama bandara belum sepenuhnya rampung.
Hal ini menurut Faiq karena AP I menginginkan ada fasilitas yang mendukung kegiatan masyarakat di sekitar bandara.
"Memang kami niatnya ingin agar keberadaan bandara ini membawa manfaat positif bagi masyarakat sekitar. Alhamdulillah, sebelum bandaranya jadi, masjidnya sudah kita resmikan terlebih dulu," kata Faik seusai peresmian.
Kompleks Masjid Al Akbar ini terletak di utara bangunan terminal dan gedung perparkiran bandara itu.
Memiliki keluasan sekitar 760 meter persegi dan mampu menampung minimal 600 jamaah di bagian dalam bangunannya yang berkonsep terbuka dan eco-green (ramah lingkungan).

Desain fisiknya berupa sebuah kubah dengan corak warna hijau dan puti serta dihiasi panel dinding bermotif batik kawung khas Yogyakarta.
Ruangannya cenderung terbuka sehingga memungkinkan cahaya alami matahari dan angin masuk menyejukkan ruangan.