Menguak Rahasia Arsitektur Candi Prambanan yang Kokoh dan Presisi

Reruntuhan kuil kuno itulah yang kini dikenal sebagai Candi Prambanan atau Candi Roro Jonggrang

Penulis: Setya Krisna Sumargo | Editor: Mona Kriesdinar
TRIBUNJOGJA.COM / Setya Krisna Sumargo
Candi Prambanan 

Sedangkan sambungan batu horisontal menggunakan sistem ekor burung. Keduanya sistem sambungan lepas. 

Struktur bangunan yang ramping stabil terhadap gaya vertikal. Namun rentan gaya lateral seperti gempa. Apalagi gempa kuat juga bisa menimbulkan efek vertikal hingga memuntir. 

Diyakini gempa-gempa dahsyat pada masa lalu turut andil membuat candi ini runtuh, batunya berserakan selama beratus tahun, sebelum direstorasi secara bertahap.

Prof Dr Ir Kabul Basah Suryolelono dan Dr Ir Ahmad Rifa'i dari Fakultas Teknik (Sipil) UGM dalam laporan penelitiannya menguraikan, pada awalnya struktur dasar bangunan candi menggunakan teknologi fondasi yang sederhana. 

Sistemnya fondasi langsung, yang berarti menumpang langsung di atas tanah keras.

Semakin tinggi bangunan, semakin dalam konstruksi fondasinya. Jenisnya fondasi satu kaki. 

Tipe ini dipakai juga pada bangunan Candi Borobudur, Mendut, Kalasan, Muara Takus, Tugu Monas, menara TV Moskow, dan menara Berlin, atau bangunan cerobong, silo, dan monumen-monumen peringatan lain. 

Komplek Candi Prambanan menurut Kabul dan Rifa'i terletak di cekungan yang ditimbun. Permukaan asli tanah bervariasi di kedalaman antara 5 hingga 14 meter.

Kontur tanah miring dari arah barat laut ke tenggara posisi sekarang.

Lapisan dasar adalah tanah pasir campur kerikil yang dipadatkan, menumpang di tanah asli.

Di atas lapisan pemadatan ini baru ditempatkan batu andesit dan tuff sebagai fondasi utama, dan batu tuff sebagai lantai.

Dari segi teknis, penyusunan balok batu fondasi dimulai dari fondasi bangunan utama Candi Siwa, supaya nantinya tidak miring akibat tanah dasar fondasinya tidak rata. 

Penempatan batu fondasi lapis demi lapis dikontrol sangat baik, sekaligus untuk menentukan sudut sikunya.

Penyusunan fondasi ini tidak serta merta diikuti pengurugan, guna untuk mengontrol susunan vertikal maupun horisontal.

Pola denah fondasi mengikuti rencana bangunan candi yang akan dibangun di atasnya.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved