Pemilu 2019
Cak Nun Sebut Gonjang-ganjing Pemilu 2019 Hanya Terjadi di Kalangan Elit Politik
Cak Nun mengakui bahwa situasi panas terjadi pasca pelaksanaan Pemilu pada 17 April 2019.
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Alexander Ermando
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Cak Nun mengakui bahwa situasi panas terjadi pasca pelaksanaan Pemilu pada 17 April 2019.
Meskipun demikian, Cak Nun mengatakan dampaknya tidak terlalu signifikan.
Saat jumpa pers di kediaman pribadinya, budayawan bernama lengkap Emha Ainun Najib ini mengatakan gonjang-ganjing hanya berpotensi terjadi di kalangan elit politik.
• Ini Dia Proses Pembuatan Cilok Gajahan Alun-Alun Jogja yang Super Pedas Itu
"Kekhawatiran konflik hanya terjadi di segmen atas, sedangkan yang di bawah nyaris tidak ada (kekhawatiran)," kata Cak Nun, Kamis (25/04/2019).
Cak Nun menceritakan, selama dua minggu belakangan, ia diundang oleh masyarakat di 15 kota.
Seluruhnya, menurut Cak Nun, justru menginginkan semua pihak kembali bersatu dan berdamai.
Selama melakukan perjalanan tersebut, Cak Nun pun mengklaim bahwa ia mengamati situasi sosial masyarakat cenderung kondusif, seakan tidak terganggu dengan dinamika politik saat ini.
"Ya paling hanya mercon-mercon sedikit, tapi rata-rata mereka sama sekali tidak terganggu," jelas Cak Nun.
• Dua Kubu Saling Deklarasi, Cak Nun : Rakyat Tak Akan Terpengaruh
Menurutnya, masyarakat sudah terbiasa dengan ketidakbenaran dan kekacauan yang terjadi pada elit politik.
Ia juga menganggap masyarakat lebih dewasa dan tenang dalam merespon situasi saat ini.
Cak Nun pun hanya merasa sebagai warga negara, yang ingin tetap patuh pada hukum dan menunggu hasil sesungguhnya.
Baginya, curang atau tidaknya dua kubu tersebut menjadi urusan mereka sendiri.
"Apapun yang terjadi saya dan masyarakat tetap bersatu sebagai bangsa Indonesia," tegasnya.(*)