Ketika Potongan Kepala Guru Honorer Korban Mutilasi Disatukan dengan Jasadnya

Kasus pembunuhan disertai mutilasi dengan korban seorang guru honorer bernama Budi Hartanto (28) perlahan-lahan kian terungkap.

Editor: Mona Kriesdinar
IST
Suasan pemakaman Budi Hartanto yang jasadnya ditemukan dalam koper dan dalam kondisi tanpa kepala 

 Akibat penggalian ulang makam almarhum Budi Hartanto ini menjadi lebih panjang daripada makam pada umumnya. Panjang makam budi di antara dua batu nisan sekarang mencapai 2 meter.

Pemakaman kepala Budi Hartanto dipimpin Modin Kelurahan Tamanan, Gatot Wiyono, dihadiri puluhan warga dan sahabat dan kerabat korban.

Para pelayat tak kuasa menahan tangis begitu mobil ambulans yang membawa kepala korban tiba di pemakaman. Isak tangis terus terdengar sampai modin mengajak pelayat melantunkan sholawat.

Para pelayat sejenak menunggu penggali makam menyelesaikan tugasnya. Setelah lubang makam siap, kepala korban kemudian dikubur.

Saat pemakaman ini kembali terdengar suara isak tangis yang saling bersahutan. Malahan tangis keras terlihat dari rekan korban rekan satu tim dancer.

Tangis pun reda setelah modin yang memimpin prosesi pemakaman menyelesaikan doanya. Dan makam Budi Hartanto kembali ditaburi bunga para pelayat.

"Kami tidak menggali seluruh makam. Yang kami gali dari bagian patok kepala saja, kami tidak sampai membongkar petinya," jelasnya.

Pemakaman bagian kepala juga tidak ada prosesi salat jenasah, namun hanya doa di areal pemakaman.

Gatot mengaku selama menjadi modin baru pertama kali memakamkan kembali kepala korban.

Sebelumnya juga pernah mengubur bagian tubuh korban yang dioperasi, setelah orangnya meninggal dunia dimakamkan di dekat kuburan bagian tubuh yang sebelumnya dimakamkan.

Sementara Nasuka, paman korban menyebutkan jasad kepala Budi Hartanto dimakamkan pada satu liang dengan bagian tubuhnya.

Motif asmara

Motif asmara kabarnya melatar belakangi peristiwa sadis ini.

Mulanya kepolisian menduga bahwa peristiwa ini berlatar belakang ekonomi sesuai dengan penjelasan pihak keluarga mengingatkorban terakhir kali keluar rumah membawa sejumlah uang cukup banyak dan laptop.

Selain itu diduga pula kasus ini adalah peristiwa perampokan karena diketahui kedai kopi milik korban berantakan.

Halaman
123
Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved