Bantul

Kisah Para Siswa MA Ummatan Wasathon Seberangi Sungai Pakai Jembatan Darurat demi Mengikuti UNBK

Kisah Para Siswa MA Ummatan Wasathon Sebrangi Sungai Pakai Jembatan Darurat demi Mengikuti UNBK

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Hari Susmayanti
Tribun Jogja/ Ahmad Syarifudin
Siswa MA Ummatan Wasathon sedang menyeberang Kali Celeng memakai jembatan darurat, Senin (01/4/2019) 

MA Ummatan Wasathon merupakan salah satu sekolah di Kabupaten Bantul yang terdampak langsung bencana banjir tempo hari lalu. Bencana ini mengakibatkan jembatan terputus dan sepuluh ruang sekolah terendam. Termasuk ruang TU, Musala dan perpustakaan.

Akibatnya, banyak dokumen penting dan ratusan atau bahkan ribuan buku di perpustakaan kondisinya basah, kotor dan penuh lumpur. Sebagian kecil bisa diselamatkan dengan cara dijemur namun sebagian banyak lainnya terpaksa dibuang. Tak terselamatkan.

Baca: Jalur Masuk PTN Selain SNMPTN dan SBMPTN Setelah Pendaftaran UTBK Gelombang II Ditutup

Selain buku dan dokumen, kata Subardi, banjir dadakan itu merendam peralatan elektronik yang dimiliki oleh MA Ummatan Wasathon. Antara lain OHP (Over Head Projektor), LCD, sound sistem, mini compo, hingga genset.

"Hari ini sebenarnya sangat butuh genset untuk menjaga apabila listrik padam saat ujian. Tapi Genset yang kami miliki masih diperbaiki karena terendam banjir," tutur dia.

Sebagai kepala sekolah, Subardi tetap harus mencari akal. Beruntung, ada sebuah bengkel yang mengizinkan sekolahnya meminjam genset. Genset itu standby, menjaga apabila listrik tiba-tiba padam ketika murid sedang mengerjakan soal ujian.

Dievakuasi

Pantauan di lokasi, kerangka besi dari bangkai jembatan milik sekolah yang putus dan hanyut terbawa banjir sudah dievakuasi. Kata Subardi, proses evakuasi melibatkan TNI Angkatan Laut dari Timoho, komunitas Jeep dan BPBD Kabupaten Bantul.

Siang itu, kerangka besi tersebut sedang dilakukan pemotongan. Setelah dipotong-potong, kata Subardi besi itu akan dipilah dan rencananya akan dipasang di lokasi dimana jembatan itu putus. "Mau dibuat untuk jembatan darurat," terangnya.

Baca: UAJY Lantik Rektor Baru Periode 2019-2023

Meski Jembatan sementara akan dibangun. Subardi tetap berharap ada uluran bantuan. Utamanya untuk membangun jembatan yang lebih kokoh dan tanggul pengaman.

"Sudah dua tahun ini kali Celeng meluap dan merendam bangunan sekolah. Harapannya bisa ada bantuan untuk membuat jembatan dan tanggul pengaman. Sehingga saat banjir datang bisa aman," harap dia.(tribunjogja)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved