Bantul

TPST Piyungan Ditutup, 32 Ton Sampah Menumpuk di Depo Pasar Bantul

Ditutupnya Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan membawa dampak 32 ton sampah menumpuk di Depo Pasar Bantul, Selasa (26/3/2019) siang.

Penulis: Amalia Nurul F | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Amalia Nurul
Sebanyak 32 ton sampah menggunung di depo Pasar Bantul karena tak bisa dibawa ke TPST Piyungan, Selasa (26/3/2019). 

Ia berharap TPST Piyungan segera dibuka kembali agar sampah dapat segera dipindahkan.

Sementara itu, seorang pedagang di Pasar Bantul, Istijabah mengaku belum tahu jika TPST Piyungan ditutup.

Ia masih membuang sampah dari kiosnya di tempat sampah yang ada di sekitar kiosnya.

"Sampahnya saya kumpulkan sendiri di kardus. Nanti saya buang ke tempat sampah, terus nanti diambil sama petugas kebersihan," kata Istijabah.

Ia mengatakan, sampah dari kiosnya tidak terlalu banyak.

Baca: Pemkab Bantul Tunggu Solusi Pemda DIY Soal TPST Piyungan

"Sampahnya nggak banyak, pasti saya buang ke tempat sampah," tutur pemilik kios kelontong ini.

Soal sampah, Istijabah juga memiliki kekhawatiran.

Ia memiliki pandangan bahwa sampah tak hanya dari pasar saja, tapi juga dari rumah tangga.

"Malah saya khawatir sampah rumah tangga itu. Justru lebih banyak, ada popok bayi dan sebagainya itu kan nggak bisa hancur," ujarnya.

Ia pun berharap agar masing-masing rumah dapat memilah sampah agar lingkungan tak tercemar.

Kekhawatiran juga dirasakan oleh Siti, pedagang sembako di Pasar Bantul.

Kiosnya berada tepat di samping tempat sampah.

Baca: Sekda DIY Enggan Komentar Soal Solusi Jalan Tembus Truk Sampah

Tampak sampah yang mulai menggunung di dalam tong.

Beberapa berserakan di sekitar tong.

"Dari pagi belum diambil, numpuk. Biasanya diambil sehari dua kali," kata pedagang asal Pajangan ini.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved