Gunungkidul
Satu Warga Binaan LPKA Yogyakarta Siap Mengikuti Ujian Nasional
Bahron mengatakan anak-anak LPKA akan dikelompokkan untuk mengikuti kejar paket karena sang anak tidak memungkinkan untuk masuk ke sekolah formalnya.
Penulis: Wisang Seto Pangaribowo | Editor: Ari Nugroho
Laporan reporter Tribunjogja Wisang Seto Pangaribowo
TRIBUNJOGJA.COM,GUNUNGKIDUL - Lembaga Permasyarakatan Khusus Anak (LPKA) Yogyakarta persiapkan warga binaannya yang akan mengikuti Ujian Nasional pada tingkat SMP bulan April mendatang.
Kepala LPKA Yogyakarta, Teguh, mengatakan warga binaan yang akan mengikuti Ujian Nasional ada satu orang dan telah dipersiapkan untuk menghadapi UNBK.
"Satu orang akan mengikuti UNBK pada bulan depan kami sudah persiapkan dengan melakukan try out beberapa kali selain lakukan try out setiap hari kecuali rabu dan Minggu, khusus hari rabu memang khusus untuk kunjungan," katanya, Rabu (27/3/2019).
Baca: Gandeng Bukalapak, LPKA UMY Beri Strategi Dasar Kewirausahaan untuk Usaha Kecil dan Menengah
Ia mengatakan ada beberapa warga binaan yang mengikuti kejar paket di LPKA, pihaknya pun bekerjasama dengan Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) yang ada di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Gunungkidul.
"Kami sudah bekerjasama dengan SKB yang ada didisdikpora dengan menyediakan guru jadii mereka akan dikumpulkan pada satu kelas dan ada guru yang mengajar. Untuk total pengajar ada 8 guru dua diantaranya dari LPKA," katanya.
Baca: Kisi-kisi Ujian Nasional SMK dan MAK 2019, Panduan Materi Soal UN Matematika Hari Ini
Teguh mengatakan saat ini guru sudah dinilai mencukuppi berbeda dengan beberapa waktu lalu guru untuk mengajar warga binaan LPKA masih terbatas.
"Kami ada 2 orang lulusan ilmu pendidikan yang mengkover untuk mengajar para anak-anak disini, waktu sekolah jam 09.00 sampai 09.30," katanya.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Gunungkidul Bahron Rasyid mengatakan kalau ada satu orang LPKA yang akan mengikuti ujian nasional maka nanti yang akan mengirim soal ujian adalah sekolah yang bersangkutan.
"Akan dilihat dimana si anak tersebut bersekolah kan warga binaan LPKA tidak hanya dari Gunungkidul saja," katanya.
Bahron mengatakan anak-anak LPKA akan dikelompokkan untuk mengikuti kejar paket karena sang anak tidak memungkinkan untuk masuk ke sekolah formalnya.
"Guru yang mengajar dari SKB guru disesuaikan dengan paket yang diikuti, untuk pengajar atau tutor sudah cukup kami datangkan sesuai jadwal yang telah dibuat dan sesuai dengan kesepakatan dengan LPKA selama ini tidak ada hambatan untuk guru yang mengajar," pungkasnya.(TRIBUNJOGJA.COM)