Yogyakarta

Bangunan Makam Imogiri Perlu Dibangun Talut

Bagian kompleks makam raja-raja Mataram Imogiri yang longsor perlu dibangun talut. Hal tersebut dikatakan oleh Gubernur DIY Sri Sultan HB X.

Penulis: Amalia Nurul F | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM / Amalia Nurul
Gubernur DIY Sri Sultan HB X mengatakan perlu dibuat talut pada bangunan makam yang longsor agar tak longsor lagi. Jumat (22/3/2019) siang. 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Bagian kompleks makam raja-raja Mataram Imogiri yang longsor perlu dibangun talut.

Hal tersebut dikatakan oleh Gubernur DIY Sri Sultan HB X.

Untuk menahan beban bangunan yang besar sejatinya diperlukan talut untuk menahan agar tidak longsor.

Namun pada bangunan yang longsor tersebut belum ada talutnya.

Baca: Lokasi Longsor di Makam Raja Imogiri Ditutup Terpal, Butuh 220 Lembar, Dijahit Oleh 70 Relawan

"Itu hanya kurang teliti aja. Karena bebannya besar, bawah itu ditalut, begitu aus ya longsor gitu aja," kata Ngarsa Dalem, Jumat (22/3/2019) pagi usai meninjau beberapa lokasi bencana di Bantul.

Ia pun menginstruksikan untuk segera dibangun talut.

"Ya kudu ditalut, nanti longsor lagi kalau nggak ditalut," ujarnya.

Untuk anggaran pembuatan talut, dimungkinkan menggunakan dana keistimewaan (danais).

"Ya itu dimungkinkan (dengan danais), atau sini ada dananya juga, yang penting cepat bisa diselesaikan," katanya.(amg)

Pemasangan Terpal Tahap Pertama

Lain sisi, untuk penanganan sementara bekas longsor di makam raja-raja Mataram Imogiri, pemasangan terpal mulai dilakukan pada Jumat (22/3/2019) pagi.

Baca: Terpal Akan Dipasang di Lokasi Longsor di Makam Raja-raja Mataram Imogiri

Kepala Pelaksana BPBD DIY Biwara Yuswantana mengatakan pemasangan dilakukan bertahap.

Proses penjahitan terpal yang akan dipasang di atas bekas longsor di kompleks makam raja-raja Mataram, Imogiri, Kamis (21/2/2019) siang.
Proses penjahitan terpal yang akan dipasang di atas bekas longsor di kompleks makam raja-raja Mataram, Imogiri, Kamis (21/2/2019) siang. (TRIBUNJOGJA.COM / Amalia Nurul)

"Sekarang tahap pertama bagian atas, untuk menutup bagian makan dan sebagian tanah yang ada di depannya. Diharapkan air hujan tidak masuk ke tanah yang bisa memicu lonsgor susulan," jelasnya.

Pemasangan dan penjahitan terpal pun dilakukan secara pararel.

"Satu tim memasang satu tim menjahit. Ternyata menjahit 56 terpal ini juga tidak mudah," paparnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved