Pak Ndul Ahlinya-Ahli, Intinya-inti dan Core of The Core Warga Madiun, Perjalanan Menemukan Karakter
Pak Ndul Ahlinya-Ahli, Intinya-inti dan Core of The Core Warga Madiun.
Pak Ndul mengatakan, perjalanan menjadi Youtuber tidaklah mudah.
Awal-awal membuat video, ia kerap mendapat teguran hak cipta (copyright), lantaran mengambil backsound musik sembarangan.
Bahkan, ia terpaksa membuat beberapa akun lagi.
Pria berjenggot putih ini mengaku sudah mulai belajar YouTube sejak Oktober 2017, secara otodidak.
Beratus-ratus jam ia habiskan untuk menonton tutorial atau tips dan trik menjadi YouTuber.
"Saya menghabiskan waktu itu ratusan jam untuk belajar, apa sih itu YouTube bagaimana sih YouTube itu. Biasanya malam hari saya habiskan waktu untuk mencari-cari dan melihat tutorial dan refrensi di YouTube,"katanya.
Dia mengatakan, awalnya grup WaGu yang beranggotakan enam orang membuat konten berisi guyon berbahasa Jawa.
"Awalnya waktu itu ada enam orang. Biasanya dari enam orang ini, empat orang yang menjadi talent, sementara saya dan adik saya yang berada di belakang kamera," kata.
Namun, perkembangan akunnya kurang begitu signifikan.
Kemudian, ia dan teman-temannya mencoba membuat dalam versi bahasa Indonesia, namun pesan atau makna guyonan justru kurang mengena orang yang menonton.
"Ketika kita bikin pakai bahas Indonesia, tidak ada soulnya. Jadi kurang hidup, lucunya itu, kurang asik. Jadi agak garing, karena kita basicnya bahasa Jawa, pakai bahasa Indonesia," kata Pak Ndul.
Kemudian, akhirnya dia mengubah konsep konten.
"Saya coba masuk, munculah karakter Pak Ndul. Itu mulainya Desember 2018, lalu. Masih di akun yang sama," katanya.
Ternyata, kata Pak Ndul, karakter Pak Ndul bisa lebih diterima penonton YouTube.
"Ketika Pak Ndul lebih bisa diterima, akhirnya banyak yang komplain, minta video lama yang berbahasa jawa diterjemahkan," katanya.