Kulon Progo

Terkena Banjir, Sebanyak 562 Warga Kulon Progo Diungsikan ke Stadion

Hal ini untuk mengantisipasi munculnya dampak lebih besar atas kondisi tanggul itu sembari menunggu air surut.

Penulis: Singgih Wahyu Nugraha | Editor: Ari Nugroho
Tribun Jogja/ Singgih Wahyu Nugraha
Para pengungsi di Stadion Cangkring Kulonprogo 

Yakni dari Pedukuhan Kauman, Dondong, Berenan, dan Bendungan Kidul.

Setelah itu, menyusul 40 warga dari Panjatan yang semula diungsikan di kantor kecamatan setempat namun akhirnya turut tergenang banjir.

Sementara itu, ada sekitar 116 warga terdampak di Tayuban.

Upaya penanganan badan tanggul Sungai Serang yang jebol di wilayah Desa Bendungan, Kecamatan Wates mulai dikerjakan.

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo menyebut perbaikan tanggul itu menjadi prioritas terkini selain penanganan warga pengungsi.

Sekretaris Daerah Kulon Progo, Astungkara mengatakan perbaikan tanggul jebol ditangani langsung oleh Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO) yang berwenang langsung atas sungai tersebut.

Diketahui tanggul yang jebol memiliki dimensi 30x5 meter.

Perbaikan dilakukan dengan pemasangan tiang pancang ukuran 3 meter yang dipasang berjajar lalu ditutup dengan karung berisi pasir serta terpal.

"Mudah-mudahan dalam 3-4 hari ke depan bisa selesai perbaikan. Kalau itu sudah selesai, kita bisa lebih fokus memprioritaskan penanganan pengungsi,"kata Astungkara, Senin (18/3/2019).

Untuk pengungsi di Stadion Cangkring, Pemkab saat ini memfokuskan pada pemenuhan kebutuhan logistik. Antara lain kebutuhan tikar, selimut, popok bayi, hingga pembalut wanita dan lain sebagainya.

Untuk kebutuhan konsumsi, Pemkab sudah menyalurkan makan pagi sedangkan makan siang disuplai oleh Baznas dan selanjutnya akan dikoordinasikan kembali mengingat sejumlah bantuan dari berbagai pihak sudah masuk.

Pemkab juga sudah menggelar rapat internal untuk merumuskan penanganan lebih lanjut. Juga, menyusun Surat Keputusan atas penanganan bencana tersebut sekaligus jadi dasar menyiapkan anggaran dari Dana Tak Terduga (DTT).

Jika SK sudah terbit, status penanganan menjadi tanggap darurat bencana. Namun begitu, Astungkara mengaku belum mengetahui estimasi dana yang akan diturunkan untuk penanganan bencana tersebut.

Astungkara mengatakan, kondisi di Bendungan saat ini air yang menggenangi rumah warga sudah mulai surut. Volume genangan air memang terbilang cukup cepat surut sejak dinihari dan sebagai dampaknya air mengalir ke sisi timur hingga menggenangi wilayah Panjatan.

Diperkirakan air di semua wilayah terdampak itu juga segera surut jika hujan deras seperti hari sebelumnya tidak kembali terjadi.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved