Penyebab Kecelakaan Ethiopian Airlines Sama dengan Kecelakaan Lion Air

Kecelakaan pesawat Ethiopian Airlines yang menewaskan 157 orang pada pekan lalu dinilai ada kesamaan dengan kecelakaan pesawat Lion Air di Indonesia

Editor: iwanoganapriansyah
AP via Mail Online
Kotak Hitam Pesawat Ethiopian Airlines dibawa ke Paris untuk dianalisa 

TRIBUNJOGJA.COM - Kementerian Transportasi Etiopia mengungkapkan hasil penyelidikan awalnya, Minggu (17/3/2019) waktu setempat.

Kecelakaan pesawat Ethiopian Airlines yang menewaskan 157 orang pada pekan lalu dinilai ada kesamaan dengan kecelakaan pesawat Lion Air di Indonesia pada Oktober 2018.

Kesimpulan awal itu bersumberkan dari analisis awal kotak hitam pesawat. Insiden Ethiopian Airlines dan Lion Air, keduanya melibatkan pesawat jenis Boeing 737 MAX 8 dan jatuh beberapa menit setelah lepas landas.

Baca: Sutopo: 2 Hari ke Depan Waspadai Banjir dan Longsor di Wilayah Yogyakarta

Tidak lama sebelum jatuh, pilot melaporkan masalah pada kontrol pesawat. Indonesia dan setidaknya 40 negara lainnya, termasuk Amerika Serikat, di mana Boeing diproduksi, kini telah melarang penerbangan Boeing 737 MAX.

“Kasus (Ethiopian Airlines) sama dengan kasus di Indonesia (Lion Air). Sejauh ini, ada kesamaan yang jelas antara kedua insiden,” kata juru bicara Kementerian Transportasi Etiopia, Muse Yiheyis.

Petugas tengah mengevakuasi para korban jatuhnya pesawat Ethiopian Airlines yang jatuh di kota Bishoftu pada Minggu (10/3/2019). Dalam kecelakaan tersebut, seluruh penumpang dan kru pesawat tewas
Petugas tengah mengevakuasi para korban jatuhnya pesawat Ethiopian Airlines yang jatuh di kota Bishoftu pada Minggu (10/3/2019). Dalam kecelakaan tersebut, seluruh penumpang dan kru pesawat tewas (NET)

Namun, pejabat dari AS yang mengatakan, Badan Penerbangan Federal Amerika Serikat (FAA) dan Dewan Keamanan Transportasi Nasional AS (NTSB) belum memvalidasi temuan Etiopia tersebut.

Ada pula sumber yang mengatakan, belum ada banyak informasi yang beredar antara pihak berwenang mengenai konten data kotak hitam dan rekaman suara dari Ehiopian Airlines penerbangan ET 302.

Adapun Kementerian Etiopia tidak menjelaskan bagaimana kesimpulan awal didapat. Terlebih lagi, ada ribuan data pemerbangan dan dua jam rekaman kokpit, yang mencakup enam menit percakapan terakhir sebelum pesawat itu menghantam bumi.

Minggu lalu, kotak hitam pesawat Ethiopian Airlines yang jatuh itu dibawa oleh investigator Etiopia ke Perancis untuk dianalisis oleh Biro Penyelidikan dan Analisis untuk Keselamatan Penerbangan Sipil (BEA), badan pemerintah Prancis yang bertugas menyelidiki kecelakaan penerbangan. NTSB juga terlibat dalam analisis data itu.

BEA telah menyatakan, data suara kokpit telah berhasil diunduh. Rekaman suara itu telah mereka dengar dan ditransfer ke tim investigator Etiopia.

Sebelumnya, FAA juga telah mengungkapkan, berdasarkan bukti dan data satelit, ada kesamaan dalam kecelakaan Ethiopian Airlines dan Lion Air. Sejumlah maskapai penerbanganpun langsung membatalkan pesanan Boeing 737 MAX. (Kompas.ID/Ayu Pratiwi)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved