Sleman

Kesaksian Warga Soal Pembakaran Bus : Massa Ambil Bensin dari Motor untuk Bakar Bus

Kesaksian Warga Soal Pembakaran Bus : Massa Ambil Bensin dari Motor untuk Bakar Bus

Tribun Jogja/ Susilo Wahid Nugroho
Bangkai bus Antar Jaya saat ditarik Truk Derek usai terlibat kecelakaan di Jl Wates, Gamping, Sleman, Rabu (13/3/2019) malam. 

TRIBUNJOGJA.COM - Arus lalu lintas di ruas Jl Wates Km 7, Pasekan, Balecatur, Gamping, Sleman, Rabu (13/3/2019) malam sekitar pukul 18.15 sempat tersendat akibat proses evakuasi bangkai bus ‘Antar Jaya’ yang terbakar.

Baru sekitar pukul 20.30 WIB bangkai bus berhasil dievakuasi dan arus lalu lintas mulai lancar.

Informasi yang dihimpun dari lokasi, bus Antar Jaya AD 1644 CF diketahui terlibat kecelakaan lebih dahulu dengan sebuah sepeda motor sekitar pukul 18.00 WIB.

Bus dengan jurusan Purwokerto-Solo menabrak sepeda motor di depannya yang juga melaju dari arah barat. Info yang beredar pengendara motor hendak belok ke kanan.

Karena jarak dengan sepeda motor yang terlalu dekat, pengemudi bus atas nama Joko Sundarto warga Karanganyar, Jawa Tengah pun tak bisa menghindari pemotor.

Baca: Korban Tabrak Bus Antar Jaya Dilaporkan Luka Berat

Tak pelak, kecelakaan terjadi. Pemotor yang diketahui merupakan warga sekitar mengalami luka parah di kepala setelah terpental akibat tertabrak bus dari belakang.

Melihat kejadian tersebut, massa yang berada di sekitar lokasi kejadian sempat tersulut emosi dan berniat membakar bus.

Yanti, salah satu saksi yang melihat peristiwa tersebut menuturkan ada beberapa orang yang berniat membeli bensin eceran di sekitar lokasi kejadian yang akan dipakai untuk membakar bus.

“Ada yang mau beli bensin eceran tapi si penjual bensin tidak mau melayani. Akhirnya sejumlah orang itu mengambil bensin dari tangki motor mereka untuk membakar bus. Kalau penumpang bus saya lihat sekitar 20 orang. Mereka langsung dinaikan bus lain untuk evakuasi, sebagian numpang pengendara motor di jalan,” kata Yanti.

Sopir bus pun menurut Yanti diketahui langsung menyelamatkan diri dan menghindari kerumunan massa. Yanti pun sempat mendengar, sopir bus mengaku tak bisa melihat secara jelas pemotor karena tidak ada lampu penerangan. “Motornya tidak ada lampu belakang, jadi sopir tidak bisa lihat secara jelas,” kata Yanti.(tribunjogja)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved