Yogyakarta
Operasional Bandara NYIA Menunggu Pernyataan Resmi Tim Percepatan Kemenhub
Hal ini maih menunggu tim percepatan dari Kementrian Perhubungan terkait layak atau tidaknya peluncuran operasional bandara tersebut.
Penulis: Agung Ismiyanto | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribun Jogja, Agung Ismiyanto
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemerintah Provinsi DIY menyebutkan fungsional bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) yang ditargetkan bulan April mendatang masih belum dipastikan.
Hal ini maih menunggu tim percepatan dari Kementrian Perhubungan terkait layak atau tidaknya peluncuran operasional bandara tersebut.
Sekda DIY, Gatot Saptadi menjelaskan, tim advanced dari Kementrian Perhubungan ini akan melakukan verifikasi pada tanggal 1 hingga 15 Maret ini.
Usai verifikasi proses pembangunan NYIA, nantinya akan segera diumumkan layak atau tidaknya bandara baru ini dioperasionalkan pada bulan April mendatang.
Baca: Rencana PenggusuranTambak Udang Selatan NYIA Hilangkan Potensi Ekonomi Senilai Rp31,8 Miliar
“Pertengahan bulan ada statemen terkait dengan layak atau tidaknya bandara untuk dilaunching bulan April mendatang,” jelasnya, Senin (11/3/2019).
Pihaknya menjelaskan statemen dari pihak berkepentingan ini terkait dengan sisi kelayakan dan operasional.
Atau, memang bandara ini hanya layak uji coba atau memang layak untuk penerbangan perdana.
“Artinya apakah nanti juga bisa beroperasi tanda petik, bisa didarati pesawat utamanya flight internasional yang mendarat. Ini nanti yang menjadi bagian lain yang disepakati bersama. Atau, bisa didarati dengan kapasitas tertentu dengan mengoptimalkan penerbangan regular internasional. Tunggu lah nanti bagaimana,” jelasnya.
Sejauh ini, ujar Gatot, Pemprov terus berkoordinasi untuk pembangunan dari sisi fisik bandara maupun manajemen bandara.
Pihaknya mengatakan, koordinasi dengan pihak PT Angkasa Pura 1 dan 2 serta PT PP dilaksanakan seminggu dua kali.
Baca: Proyek Pembangunan Underpass NYIA Baru 20 Persen
Fisik bandara pun terus dikebut dan layak untuk penerbangan internasional.
Diantaranya juga menyiapkan untuk imigrasi, Pertamina, keluar masuk pihak asing terus menerus dilakukan.
Secara tempat juga disepakati masing-masing komponen terlibat di dalam penerbangan internasional.
“Beberapa sarana seperti masjid sudah jadi, sebagian struktur terminal sudah jadi, menara progresnya luar biasa. Runaway relative sudah selesai,” jelasnya.
Gatot menjelaskan, untuk pembangunan fisik memang dikejar.
Utamanya, fokus terminal dan sarana pendukung.
“Artinya, di atas 40 persen sudah selesai. Dari sisi kelayakan seharusnya siap dioperasikan,” katanya. (TRIBUNJOGJA.COM)