Sleman
Frekuensi Aktivitas Merapi Meningkat, Kadispar Sleman Optimis Wisata Tak Terganggu
Kepala Dinas Pariwisata Sleman Sudarningsih tetap optimis bahwa aktivitas wisata di kawasan Merapi tidak terganggu.
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribun Jogja Alexander Ermando
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Frekuensi aktivitas Gunung Merapi belakangan ini semakin meningkat.
Hal tersebut didasarkan pada informasi yang disampaikan oleh BPPTKG.
Berdasarkan data dari akun Twitter resmi BPPTKG, per 4 Maret 2019 ada 21 guguran lava terjadi sepanjang Februari-Maret.
Rata-rata jarak luncurnya 300-800 meter, dominan mengarah ke Kali Gendol.
Meskipun demikian, Kepala Dinas Pariwisata Sleman Sudarningsih tetap optimis bahwa aktivitas wisata di kawasan Merapi tidak terganggu.
Baca: Dinas Pariwisata Sleman Resmi Umumkan Calendar of Event 2019
"Jarak luncurannya kan masih jarak aman, belum melewati batas 3 km dari puncak, seperti rekomendasi BPPTKG," jelas Ningsih di Sleman City Hall (SCH), Selasa (05/03/2019).
Keyakinan Ningsih juga didasarkan pada aktivitas wisata Lava Tour yang masih berjalan normal.
Menurutnya masih banyak wisatawan yang menggunakan jasa wisata menggunakan jeep tersebut.
Baca: Jogja Heboh 2019 Berhasil Geliatkan Perekonomian dan Pariwisata Yogyakarta
Namun ia tetap memastikan keamanan para wisatawan dengan mengecek kondisi Merapi secara berkala, berkoordinasi dengan BPPTKG.
Informasi terkait Merapi pun juga akan disebar melalui Emerging Sleman, aplikasi wisata yang dibuat oleh Dinas Pariwisata Sleman.
"Jadi wisatawan tinggal mengecek kondisi terbaru Merapi dari aplikasi tersebut," kata Ningsih.(TRIBUNJOGJA.COM)