Lifestyle
Memahami Pentingnya Asam Lemak Esensial untuk Pertumbuhan Anak
Menurut Ahmad, pada anak yang kekurangan asam lemak esensial, seharusnya bisa dipenuhi dari fortifikasi atau suplementasi.
Jika kekurangan, perkembangan otaknya akan terhambat.
Selain itu, defisit DHA otak ditemukan memengaruhi penglihatan dan kerkembangan kognitif pada bayi prematur dan BBLR (berat bayi lahir rendah).
Ahmad menjelaskan, bahan kering otak terdiri atas 50-60 persen lemak.
Sumber makanan Asam lemak esensial, seperti omega 3 dan omega 6, tidak bisa diproduksi tubuh.
Untuk itu, seseorang perlu mengonsumsi kandungan makanan lain yang mengandung asam lemak tersebut.
Sumber makanan Indonesia yang kaya akan omega-3 antara lain ikan lemuru, ikan sardin, ikan lele, dan susu yang difortifikasi.
Adapun tempe dan tahu kaya akan omega-6, tapi tidak mengandung omega-3.
Seafood juga merupakan sumber omega-3 yang sangat baik.
Meneruskan ASI setelah 6 bulan hingga usia 2 tahun meningkatkan asupan omega-3 dan omega-6 secara signifikan.
Menurut Ahmad, pada anak yang kekurangan asam lemak esensial, seharusnya bisa dipenuhi dari fortifikasi atau suplementasi.
Misalnya dengan susu pertumbuhan yang difortifikasi, atau pemberian suplemen minyak ikan.(TRIBUNJOGJA.COM)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Efek Kekurangan Asam Lemak Esensial pada Tumbuh Kembang Anak"
Penulis : Lusia Kus Anna
Editor : Lusia Kus Anna