Tol Bawen Yogyakarta

Rencana Pembangunan Simpang Susun Jalan Tol Bawen Yogyakarta, Exit Tol Alternatif

Rencana Pembangunan Simpang Susun Jalan Tol Bawen Yogyakarta, Exit Tol Alternatif

Editor: Iwan Al Khasni
kppip.go.id
ILUSTRASI pembangunan Simpang Susun 

Nantinya, semua exit tol menuju Manirenggo ini akan melalui kawasan Maguwoharjo.

“Ada yang lewat stadion, ada yang masuk ke selatan Candi Sambisari baru ke utara, ada yang ke selatan Candi Kedulan. Ini artinya baru gambaran pintu keluar dari Yogyakarta, kalau Manirenggo ke Solo itu nanti urusan Jateng,” urai Gatot kepada Tribunjogja.com , Rabu (13/2/2019).

Candi Kedulan Sleman Yogyakarta
Candi Kedulan Sleman Yogyakarta (Googlemaps)

Gatot menjelaskan, untuk alternatif exit tol tersebut bervariasi struktur bangunannya.

Ada yang berupa jalan elevated dan grounded. Hanya ada beberapa pertimbangan yang menyertai pemilihan lima alternatif exit tol ini.

Tol Bawen-Yogyakarta dan Tol Solo-Yogyakarta

Wakil Ketua Umum Kadin DIY Bidang Kerjasama Kelembagaan, Pemberdayaan Kadin Kabupaten/Kota, Asosiasi, Himpunan, dan Kehumasan, Mirwan Syamsuddin Syukur menjelaskan, lewat kehadiran jalan tol di wilayah Yogyakarta beberapa manfaat akan didapatkan oleh sejumlah pelaku usaha wilayah setempat.

Jalan Tol Bawen-Yogyakarta dan Tol Solo-Yogyakarta dipastikan akan mempermudah arus distribusi barang dan jasa ke berbagai wilayah kepada konsumen.

Disamping itu, transaksi dan aktivitas ekonomi lain juga dibantu dan mampu menekan laju kapadatan di wilayah perkotaan.

"Namun juga mesti diperhatikan para pelaku ekonomi kecil dan yang lainnya, karena sedikit banyak pasti berdampak. Pemerintah mestinya bisa memberikan solusi lain kepada mereka. Karena pastinya akan memberikan dua sisi bagi kelangsungan ekonomi," tuturnya.

Mirwan bahkan mengklaim, adanya jalur Tol Bawen-Yogyakarta dan Tol Solo-Yogyakarta menurutnya kedepan hanya akan dinikmati oleh mereka yang berasal dari kalangan ekonomi menengah ke atas.

Hal itu tidak lain, karena fasilitas penunjang lain yang dibangun tentu akan disesuaikan dengan standardisasi dan kelengkapan kelas menengah ke atas.

ILUSTRASI Jalan Tol Bawen-Yogyakarta dan jalan Tol Solo-Yogyakarta
ILUSTRASI Jalan Tol Bawen-Yogyakarta dan jalan Tol Solo-Yogyakarta (skyscrapercity.com)

"Tapi bagi sektor ekonomi menengah ke bawah hampir bisa dikatakan tidak begitu berdampak. Efek dominonya tidak begitu dapat dirasakan. Makanya kepada para pelaku UMKM dan masyarakat lain mesti cerdas menyikapi peluang ini," lanjutnya.

Untuk itu Mirwan menyatakan, seluruh stakeholder dan pelaku usaha di tingkat lokal mesti dilibatkan dalam pembangunan infrastruktur tersebut, sehingga dapat mempersiapkan hal-hal lain guna memanfaatkan kehadiran tol.

"Bukan untuk apa-apa, tujuannya ya supaya pelaku usaha bisa mensiasati keadaan itu, semacam re-warning lah. Jangan serta merta dibangun namun persiapan di tingkat bawah kurang," tambahnya.

Baca: Bupati Cantik Ini Batalkan Rekrut PPPK karena Pemkab Tak Bisa Bayar Gaji

Setali tiga uang, Wakil Ketua Bidang Tata Niaga dan Kerjasama Asita DIY, Herry Setiawan mengutarakan, kehadiran tol bagi dunia pariwisata tentu berdampak pada kemudahan akses ke sejumlah destinasi.

Dijelaskannya, lewat kehadiran jalur tol wisatawan akan dapat lebih banyak menjangkau destinasi-destinasi lain di wilayah setempat.

"Pastinya tidak akan menghabiskan waktu lama di jalan ketika membawa wisatawan, semakin dimudahkan. Jogja-Bawen kalau sedang musim wisata itu bisa makan waktu empat jam, kalau sudah ada kan mungkin bisa satu jam, jadi lebih cepat," pungkasnya. ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved