Sleman

Hingga Februari 2019, Ada 122 Kasus DBD di Sleman

Jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Sleman semakin meningkat pada Februari 2019 ini.

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Alexander Ermando
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinkes Sleman, Novita Krisnaini 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Alexander Ermando

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Sleman semakin meningkat pada Februari 2019 ini.

Hal tersebut disampaikan oleh Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinas Kesehatan Sleman, Novita Krisnaini, Jumat (15/02/2019).

Berdasarkan data terakhir yang diperbarui pada 14 Februari kemarin, tercatat sudah ada 122 kasus DBD di Sleman.

"Kecamatan Gamping menjadi yang tertinggi dengan 28 kasus DBD," papar Novita di Dusun Geplakan, Banyuraden, Gamping.

Baca: Palette: Tips Memakai Maskara untuk Pemula

Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun bahkan menyebut ada kenaikan jumlah kasus mencapai 111 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.

Meskipun demikian, sejauh ini Dinkes Sleman belum menerima laporan adanya warga meninggal dunia akibat DBD.

"Bisa dikatakan siklus 4 tahunan DBD terjadi pada 2019 ini, mengingat kenaikannya signifikan," kata Muslimatun.

Baca: Antisipasi DBD, Wabup Sleman Pantau Gerakan Jumat Bersih di Gamping

Dari informasi yangdihimpun Tribunjogja.com, Dinkes Sleman juga sudah melakukan fogging di 7 titik fokus sebanyak masing-masing 2 kali tindakan, sehingga total terdapat 14 kali aktivitas fogging.

Meskipun demikian, Sri Muslimatun warga tidak perlu buru-buru meminta agar lingkungannya dilakukan fogging.

"Fogging hanya menjadi opsi terakhir sebagai antisipasi, prioritasnya tetap gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)," tegas Muslimatun.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved