Berita PSS Sleman
Mantan Manajer Sebut PSS Sleman Jadi Korban, Dukung Satgas Antimafia Bola Berantas Mafia Bola
Mantan Manajer Sebut PSS Sleman Jadi Korban, Dukung Satgas Antimafia Bola Berantas Mafia Bola
"Dalam membantu memenangkan pertandingan, kami hanya bermain di home. Enggak pernah bermain di away," ujar dia.
Sismantoro Sebut PSS Sleman Jadi Korban
Sismantoro mengaku, di sepanjang Liga 2 2018 silam, dirinya tidak pernah menjalin komunikasi dengan sosok Vigit maupun Hidayat, yang belakangan marak disebut sebagai dalang sejumlah kasus match fixing. Terlebih, ia belum lama berkiprah di kancah pesepakbolaan tanah air.
Karena itu, pria yang juga menjabat sebagai Lurah Candibinangun, Sleman tersebut berdalih, sama sekali tidak memahami alur match fixing sepakbola. Bahkan, ia pun mengaku baru mengetahui akhir-akhir ini, kalau hasil pertandingan bisa diatur sedemikian rupa.
"Yang jelas saya mendukung langkah Satgas Antimafia Bola, dalam arti kalau sepak bola mau maju ya harus dimulai sekarang ini. Saya mendukung sekali langkah ini, Kalau saya seperti ini dalam arti sudah lama dan mengakar, saya justru mendorong untuk di buka semua," ujar Sismantoro.
Baca: Menang 8-1 atas Macclesfield U-17, 3 Pemain Garuda Select Dipuji Mantan Pemain Timnas Inggris
Apalagi, Sismantoro menandaskan, jauh sebelum kompetisi bergulir, PSS sudah mempersiapkan skuat dengan sebaik mungkin. Oleh sebab itu, menurutnya, dengan materi pemain yang benar-benar matang, rasanya PSS tidak perlu mengatur hasil laga.
"Kalau seperti ini kan PSS Sleman yang menjadi korban, karena tim ini di atas rata-rata. Ada yang memanfaatkan momen ini, dengan kondisi tim yang sangat bagus itu. Hanya orang yang mencari kesempatan saja mengambil momen dan tahu mengenai situasi kondisi persepakbolaan di Indonesia. Saya melihat seperti ini jadinya, PSS Sleman jadi korban," kata Sismantoro.
"Semua gol (PSS) murni. Mungkin yang di sorot lawan Madura FC (babak 8 besar), kalau terkait itu saya tidak bisa intervensi. Pas kejadian itu kebetulan saya juga tidak melihat, karena baru ke kamar kecil. Tahu-tahu sudah terjadi gol. Kita dikerjain wasit dimana pun juga diam, kalau saya mengatakan ya gitu aja," pungkasnya.(tribunjogja)