Sains

Jangan Remehkan, Kurang Tidur Tingkatkan Rasa Sakit

Para ilmuwan tahu jika rasa sakit diperoleh ketika saraf mengirim ledakan ke sumsum tulang belakang dan masuk ke otak.

Editor: Ari Nugroho
IST
Ilustrasi 

Satu di pagi hari setelah tidur semalaman, dan satu di pagi hari setelah begadang.

Baca: Tips Cantik Alami dengan Tidur Malam Minimal 8 Jam, Berikut 5 Manfaatnya

Dua kunjungan itu terjadi setidaknya satu minggu terpisah, termasuk pengukuran dalam mesin pencitraan otak.

Subjek menilai sensasi rasa sakit karena bantalan kecil yang dipanaskan menempel pada kulit mereka, dekat pergelangan kaki.

Dengan secara bertahap menyesuaikan suhu naik dan turun, para peneliti mengidentifikasi tingkat rasa sakit yang dinilai setiap orang sebagai 10, atau "tak tertahankan", pada skala 1 hingga 10.

Menarik orang yang begadang meningkatkan sensitivitas terhadap rasa panas keesokan paginya, sebesar 15 hingga 30 persen pada skala rasa sakit.

Hasil ini dianggap tidak terduga.

Meski demikian, penelitian sebelumnya telah menghasilkan temuan serupa untuk berbagai sensasi menyakitkan.

Tetapi pencitraan otak menambahkan dimensi baru, yaitu adanya lonjakan aktivitas di daerah persepsi nyeri dan menurun di daerah yang dianggap membantu mengelola atau mengurangi rasa sakit.

"Jadi, Anda memiliki dua hal yang terjadi sekaligus di sini," kata Walker, direktur Pusat Ilmu Tidur Manusia di UC Berkeley.

"Ada sensasi yang meningkat untuk rasa sakit, dan hilangnya reaksi analgesik alami. Fakta bahwa keduanya terjadi sangat mengejutkan," tambahnya.(TRIBUNJOGJA.COM)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Studi Baru: Kurang Tidur Tingkatkan Rasa Sakit" 
Penulis : Resa Eka Ayu Sartika
Editor : Resa Eka Ayu Sartika

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved