Bantul
Ketika Sarjana Ekonomi Jadi Pengemudi Ojek Online, dan Kini Maju Caleg. . .
Menjadi caleg dalam bursa pemilihan umum tahun 2019 merupakan pengalaman politik pertama bagi Rosalia.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribun Jogja Ahmad Syarifudin
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Anggapan banyak orang, menjadi legislator identik dengan orang-orang yang memiliki kantong tebal.
Namun tidak untuk Rosalia Alvi Widyaningsih, warga Kecamatan Pandak, Bantul yang berprofesi sebagai tukang ojek online (Grab Driver).
Meski tidak memiliki penghasilan banyak, ia cukup percaya diri maju menjadi calon legislator (Caleg) DPRD Kabupaten Bantul dari partai Golkar untuk dapil 5 wilayah Pandak, Sanden, Srandakan, dan Pajangan.
Kepada tribunjogja.com, perempuan 48 tahun ini mengaku tidak memiliki modal apa-apa kecuali niat tulus untuk menyampaikan aspirasi dari kaum perempuan.
"Uang dan materi saya tidak punya. Yang saya punya adalah tekad dan keberanian serta niat yang tulus untuk menyampaikan aspirasi dari kaum perempuan," tutur Rosalia kepada tribunjogja.com, Minggu (10/2/2019).
Baca: Reaksi Abang Tukang Ojek Online yang Lagi Kusut saat Tahu Customernya Nikita Mirzani
Menurut dia, selama ini banyak sekali permasalahan yang sebenarnya ada di dalam lingkup keluarga.
Mulai dari kekerasan rumah tangga hingga penerima manfaat program keluarga harapan (PKH) yang dinilainya harus lebih diperhatikan.
Ia sendiri mengaku menjadi salah satu penerima dari manfaat program bantuan pemerintah tersebut.
"Ketika saya menjadi wakil rakyat, tujuan utama saya adalah pemberdayaan perempuan. Bagaimana caranya supaya mereka [keluarga penerima PKH] tidak miskin terus," ujar dia.
Menjadi caleg dalam bursa pemilihan umum tahun 2019 merupakan pengalaman politik pertama bagi Rosalia.
Meksi tak memiliki cukup banyak biaya, baginya itu bukan merupakan halangan.
Kampanye menurut dia bisa dilakukan dengan cara sambil lalu.
Artinya dilakukan dengan cara sambil jalan, menarik orderan.
"Saya memasang tampilan foto sticker caleg dinomor kontak ponsel saya. Banyak pelanggan yang lihat dan nelfon. Mbaknya nyaleg. Mereka kebanyakan kasih semangat," cerita dia.
Baca: Mirip Jaket Ojek Online, Produk Gucci Ini Dibanderol Rp 21 Juta
Aktivitas Rosalia setiap hari bekerja mengemudi ojek online dari pukul 10 pagi sampai 19.00 malam.
Ia terbiasa makan dan melakukan segala aktivitas di jalanan.
Maju sebagai calon legislator membuat aktivitasnya semakin bertambah.
Ia mengaku harus pintar-pintar dalam membagi waktu.
"Pagi biasanya saya menyiapkan makan untuk keluarga. Pukul 10 pagi saya berangkat narik ojek online sampai jam 7 malam. Kalau malam masih ada waktu, biasanya saya gunakan sambangi rumah warga,"
"Atau pas lagi ada kegiatan, saya memilih libur. Saya datang, sambangi rumah warga," imbuh dia.
Baca: Kisah Gustika: Perjuangan Melawan Kanker seorang Driver Ojek Online
Rosalia merupakan sarjana ekonomi.
Ia menyelesaikan studi pendidikan strata satu di Universitas Widya Dharma Klaten.
Sebelum menjadi Driver Grab, perempuan kelahiran 14 Juli 1970 itu mengaku sempat membuka bisnis laundry.
Namun usahanya tak cukup mampu untuk berkembang.
Akhirnya gulung tikar dan setahun belakangan ini ia memilih menjadi tukang ojek online.
Sebagai driver online, bekerja di jalanan, Rosalia mengaku banyak berhubungan dengan masyarakat dan sesama komunitas Ojol.
Di dalam handphone ia tergabung dalam tiga grup WhatsApp komunitas driver online.
"Tiga komunitas ini tempat saya mangkal (istirahat). Pas lagi narik di jalanan," pungkasnya. (TRIBUNJOGJA.COM)