Update Aktivitas Gunung Merapi, BPPTKG Catat Ada Enam Kali Guguran Terjadi Pagi Ini
BPPTKG menerangkan berdasarkan data seismik sejak pukul 00.00-06.00 WIB, tercatat sebanyak enam kali guguran dengan durasi 17-70 detik
Penulis: Wahyu Setiawan Nugroho | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mencatat Gunung Merapi mengeluarkan setidaknya enam kali guguran yang meluncur dari puncak pada Rabu (30/1/2019) pagi.
Melalui akun twitter resminya, BPPTKG menerangkan berdasarkan data seismik sejak pukul 00.00-06.00 WIB, tercatat sebanyak enam kali guguran dengan durasi 17-70 detik.
Dari enam kali guguran tersebut, teramati setidaknya satu kali guguran lava pijar terjadi yakni pada pukul 01.49 Wib yang mengarah ke kali Gendol dengan jarak luncur maksimal 600 meter.
Sementara berdasarkan pengamatan BPPTKG dari Pos Pengamatan Gunung Merapi (PGM) Kaliurang pada Rabu pagi, dilaporkan cuaca cerah dengan suhu udara mencapai 21,1 derajat Celcius dengan kelembaban udara 69 persen RH dan tekanan udara 918,7 hpa. Kecepatan angin berkisar 2,5 KM/Jam yang mengarah ke tenggara.
Sedangkan pada Selasa (29/1/2019) lalu, BPPTKG mencatat selama mengamati gunung api tersebut dari pukul 18.00 hingga 24.00 WIB, terdapat 13 kali guguran yang berlangsung dengan durasi antara 24 sampai 145 detik.
Dari pantauan tersebut, guguran lava teramati sebanyak 11 kali yang dominan mengarah ke tenggara atau Kali Gendol serta mengarah ke timur laut sebanyak satu kali. Jarak luncur guguran ini berkisar antara 50-1400 meter.
Dari catatan BPPTKG per 16 Januari 2019 lalu, volume kubah lava di gunung teraktif di Indonesia itu tercatat sebesar 453.000 meter kubik dengan laju pertumbuhan 2.300 meter kubik per hari.
Mengacu pada data aktivitas vulkanik Merapi, hingga saat ini BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada level II atau Waspada dan untuk sementara tidak merekomendasikan kegiatan pendakian kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian berkaitan dengan upaya mitigasi bencana.
BPPTKG sendiri mengimbau warga untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi. (*)