Sepenggal Kisah Perjalanan Liliyana Natsir, Asal-usul Panggilan Butet Hingga Bakat Sejak Kecil
Liliyana Natsir, yang memiliki nama panggilan Butet, menjadi perhatian dunia lewat Twitter dengan #ThankYouButet.
TRIBUNJOGJA.COM - Pebulu Tangkis asal Manado, Liliyana Natsir memutuskan pensiun setelah menjalani final badminton Indonesia Masters 2019 di Istora Senayan Jakarta, pada Minggu (27/1/2019).
Pertandingan final ganda campuran ini mempertemukan Liliyana Natsir dan Tantowi Ahmad melawan ganda campuran China Zheng/Huang.
Sayangnya Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir harus mengakui kemenangan Zheng Siwei/Huang Yaqiong dari China pada partai final Indonesia Masters 2019 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (27/1/2019).
Meski sempat memenangi gim pertama, Owi/Butet akhirnya harus menyerah di tangan unggulan pertama turnamen itu dengan skor akhir 21-19, 19-21, 16-21.
Liliyana Natsir menjadi salah satu dari 10 tren dunia di Twitter usai menyelesaikan pertandingan Indonesia Masters 2019 di Jakarta.
Liliyana Natsir, yang memiliki nama panggilan Butet, menjadi perhatian dunia lewat Twitter dengan #ThankYouButet.
Nama Butet lebih populer ketimbang nama aslinya, Liliyana Natsir.
Kenapa Liliyana Natsir dipanggil Butet?
Pebulu tangkis nasional spesialis ganda campuran, Liliyana Natsir, menceritakan asal mula nama panggilan Butet yang melekat pada dirinya.
Sebagai atlet berdarah Manado, nama itu sangat tak identik dengan tradisi daerahnya.
"Nama panggilan Butet muncul pas saya baru masuk ke PB Tangkas," ungkap Liliyana Natsir di Pelatnas Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (24/8/2016).
"Waktu itu ada senior saya, Muhrini, yang berdarah Batak, tiba-tiba mengusulkan nama panggilan itu," tutur Liliyana Natsir.
"Dia bilang, kalau di Medan, panggilan Butet ditujukan kepada anak perempuan yang paling kecil dan itu biasanya dipakai buat yang paling disayang," kisah Liliyana Natsir.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Butet (atau butet dengan huruf depan kecil) adalah kata pengganti untuk anak perempuan atau cewek.
Biasanya, dalam pergaulan di ranah Batak, nama asli dari si anak perempuan yang dimaksud tidaklah penting, karena butet itu sendiri merujuk untuk semua manusia yang tergolong cewek.
Jadi, butet bukanlah sebuah nama, melainkan kata pengganti untuk anak perempuan atau cewek, walaupun ada orang yang diberi nama "butet" oleh orang tuanya.
Pasangan butet adalah ucok, yang kemudian juga ada bernama asli Ucok.
Tak Berani Bantah
Liliyana Natsir yang saat itu berstatus pemain junior dan paling kecil di PB Tangkas mengaku tidak berani membantah usulan seniornya tersebut.
Liliyana Natsir mengiyakan dan hingga saat ini nama panggilan tersebut tidak tergantikan.
"Dia kan senior, jadi saya tidak berani melawan, saya iyakan sajalah," seloroh Liliyana Natsir.
Di sisi lain, keluarga Liliyana Natsir sangat banga atas pencapaian Butet.
Syane Inkiriwang (88), Nenek Liliyana Natsir mengaku keluarganya bangga atas prestasi cucunya tersebut.
"Liliyana sangat pinter meski ia hanya lulusan SD. Dia bisa menunjukan kepinterannya di pertandingan bulu tangkis Nasional," ujar Oma Syane di Kelurahan Teling Atas, Kota Manado pada Minggu (27/1/2019).
Hontce Maramis, Paman Liliyana Natsir pun berharap Butet bisa menang.
"Bersyukur, walau akan pensiun, namun masih ada peluang untuk mendapat mendali atau juara lagi," ujar Hontce Maramis
Hontce Maramis pun menceritakan kisah Liliyana Natsir hingga mengenal dunia bulu tangkis
"Di sekolahnya di SD Eben Manado, dia selalu mendapat juara waktu sekolah," jelas Hontce Maramis
Maramis menceritakan, Liliyana mengenal dunia bulu tangkis itu saat duduk di kelas 4 SD Eben Manado.
"Dari situ Liliyana sudah mengikuti beberapa kejuaraan dan mendapat juara 1 pertandingan antar sekolah se Kota Manado," bebernya.
Katanya, keluarga sudah melihat bakat Liliyana sejak kecil
"Setelah lulus SD, orangtua Liliyana membawa Liliyana pergi sekolah pelatihan bulu tangkis di Jakarta, sampai Liliyana diterima dan mulai ikut pertandingan sampai saat ini," bangganya.
"Kemungkinan setelah pertandingan ini, saya dengar dari orangtuanya, Liliyana akan pensiun, dan pulang ke Kota Manado," tutupnya.
Sementara itu, orangtua Liliyana Natsir menonton langsung laga terakhir Liliyana Natsir sebelum pensiun.
Kediaman orangtua Liliyana di Kelurahan Teling Korona, Kecamatan Wanea, tampak sepi dan pintu sampai pagar rumah digembok.
"Ia, orang tua Liliyana pergi nonton langsung pertandingan anak mereka," ucap Yanto, salah satu warga Kelurahan Teling,
Diketahui, pebulutangkis asal Manado ini akan gantung raket setelah ajang Indonesia Masters 2019.
"Perjalanan karier saya sudah cukup. Cepat atau lambat seorang atlet pasti akan memutuskan untuk berhenti," ucap Butet melanri bolasport.com pada Kamis (6/9/2018)
Katanya, rencana pensiun merupakan sesuatu yang sudah lebih dari tiga tahun terakhir dipertimbangkan Liliyana.
"Saya pikir sudah saatnya untuk berhenti. Agar Owi (Tontowi Ahmad) juga bisa mengangkat pemain junior ganda campuran," kata Liliyana.
Liliyana Natsir menjadi andalan Indonesia di nomor ganda campuran.
Liliyana Natsir bersama Tontowi Ahmad, Liliyana Natsir pernah menjuarai berbagai gelar bergengsi.
Sejumlah prestasi itu antara lain juara All England Open dan meraih medali emas Olimpiade.
Pemain yang akrab disapa Butet ini mulai serius bermain bulu tangkis saat berusia 9 tahun.
Ketika itu, dia masuk PB Pisok di Manado, Sulawesi Utara
Butet hijrah ke Jakarta demi mengasah bakatnya dalam mengayunkan raket pada usia 12 tahun
Bakatnya tak disia-siakan Indonesia, karena pada 2002 dia kemudian masuk pelatnas PBSI.
Tontowi Ahmad bukan pasangan pertamanya.
Dia juga tercatat pernah memiliki sejumlah pasangan, baik dalam nomor ganda putri atau ganda campuran. (*/tribun manado)


 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
				
			 
											 
											 
											