Yogyakarta

PDIP Sayangkan Adanya Bentrok yang Terjadi pada Minggu Sore

Kepada wartawan, Bambang menerangkan jika pihaknya merasa syok dan sedih atas kejadian di luar dugaan tersebut.

Penulis: Siti Umaiyah | Editor: Ari Nugroho
IST
Ketua DPD PDI Perjuangan DIY Bambang Praswanto (kiri) bersama dengan Sekretaris DPD PDI Perjuangan DIY Yuni Satia Rahayu (kanan) saat melakukan jumpa pers dengan wartawan berkaitan dengan bentrok yang terjadi Minggu sore (27/1) 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Berkaitan dengan adanya bentrok yang terjadi di beberapa titik yang ada di DIY pada Minggu (27/1/2019), dimana masyarakat sipil tengah melakukan dukungan kepada Pasangan Calon Nomor 1, Joko Widodo- Makruf Amin, Ketua DPD PDI Perjuangan DIY sekaligus Ketua Tim Pemenangan Paslon 1 Bambang Praswanto mengaku turut prihatin atas kejadian tersebut.

Kepada wartawan, Bambang menerangkan jika pihaknya merasa syok dan sedih atas kejadian di luar dugaan tersebut.

"Kami sampaikan perasaan sedih yang dalam dan prihatin terkait insiden itu, kami tidak menduga ada insiden itu. Niatnya ikut menyampaikan dukungan ke Paslon 1, tapi di luar dugaan di 5-6 titik ada pencegatan. Kami belum bisa indikasi siapa yang melakukan, ungkapnya.

Baca: Dua Politisi PDIP Jatim jadi Korban Hoaks, Diisukan Terjaring OTT KPK

Dia menerangkan jika sampai saat ini ada lebih dari 5 orang yang dirawat di beberapa rumah sakit yang ada di DIY.

Bambang menerangkan jika para korban ada yang mengalami luka ringan hingga berat.

"Kami sangat prihatin. Ada korban mulai dari anak sampai dengan SMP yang menjadi korban. Bahkan, yang terkena tonjok juga banyak dan tidak dirawat di rumah sakit. Kami tidak menyangkal sebagian besar adalah kader maupun kawan dari PDIP," terangnya.

Bambang juga menerangkan jika kegiatan yang dilakukan pada Minggu murni dari inisiatif masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Yogyakarta.

Dimana format kegiatan dilakukan oleh masyarakat dan bukan dari PDIP maupun dari Tim Pemenangan.

Dia mengatakan jika pada saat kejadian, Tim Pemenangan sedang melakukan rapat internal di D'Senopati Hotel pada pukul 09.00-17.30 WIB.

Baca: Politisi Muda PDIP Eko Suwanto Tegaskan Dana Kelurahan untuk Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat

"Format kegiatan dilakukan oleh masyarakat, bukan oleh PDIP dan Tim Pemenangan, dan itu sudah mendapatkan ijin dari kepolisian. Kami tahu persis bahwa Kampanye saat ini dilarang bagi peserta pemilu, kampanye baru boleh pada 24 Maret - 13 April 2019. Kebetulan pas kejadian kami Tim Pemenangan sedang melakukan rapat internal," ungkapnya.

Dia menerangkan kegiatan yang dilakukan kemarin merupakan hak dari masyarakat untuk menyuarakan dukungannya kepada calon presiden dan wakil presiden.

Namun, di balik itu semua, Bambang menerangkan ada kewajiban masyarakat maupun peserta pemilu untuk menjadikan aksi damai.

Dia menerangkan jika pihaknya menduga ada provokasi yang menyebabkan bentrokan terjadi.

"Ada provokasi yang saya tidak bisa mengatakan dari mana. Saya khawatir ada konflik horizontal, saya minta teman teman waspada benar, banyak hoax dan kesimpangsiuran," ungkapnya

Yuni Satia Rahayu, Sekretaris DPD PDI Perjuangan DIY menerangkan jika kejadian kemarin bukan berdiri sendiri, tapi juga ada faktor dari pihak yang bukan pendukung Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved