Pendidikan
Program Genba Keizen Bantu IKM Pecahkan Masalah Produksi
Program ini diawali dari pengamatan terhadap Industri kecil dan menengah (IKM) yang ada di wilayah Kota Yogyakarta.
Penulis: Santo Ari | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM - Pusat Studi Teknik Industri (Center For Industrial Engennering Study-CeFies), Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sunan Kalijaga malakukan program pengembangan produktifitas dan kualitas produk berbagai usaha pengecoran logam baru-baru ini.
Program yang diberi nama Genba Keizen ini atas kerja sama UIN Sunan Kalijaga dengan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kota Yogyakarta dan Yayasan Darma Bakti Astra.
Program ini juga melibatkan volentir mahasiswa dan dosen dari Prodi Teknik Industri.
Dosen Prodi Teknik Industri, Dwi Agustina Kurniawati, selaku ketua pelaksana program menjelaskan, program ini diawali dari pengamatan terhadap Industri kecil dan menengah (IKM) yang ada di wilayah Kota Yogyakarta.
Dari sisi akademik, program ini dimaksudkan untuk mengembangkan kajian-kajian teknik industri sebagai pengembangan hasil perkuliahan yang ditopang oleh fasilitas laboratorium teknik industri.
Trio Jonatan Tejo Kusumo, Dosen Prodi Teknik Industri, sebagai satu di antara pendamping menambahkan program pendampingan Genba Kaizen mengambil istilah dari Jepang.
Maksudnya, pendampingan dilaksanakan langsung terjun ke lokasi industri, menemukan permasalahan dan kemudian melakukan perbaikan secara berkesinambungan.
Trio telah melakukan pengamatan ke tujuh IKM yang ada di Yogyakarta dan beberapa temuan.
"Alat-alat produksi yang digunakan selama ini reject pada proses topping, kikir manual sehingga cycle time lama, proses amplas manual memakan waktu lama, cara pengambilan alat penggorengan yang tidak praktis, penyimpanan hasil produksi tidak teratur dan tidak mudah dijangkau saat mau dipasarkan, tingkat kecacatan produk di atas 50%," terangnya.
Berdasarkan dari temuan di lapangan dan uji lab di laboratorium Teknik Industri UPT Laboratorium UIN Sunan Kalijaga, tim CeFies akhirnya bisa menemukan teknologi tepat guna, alat produksi yang bisa meningkatkan produktifitas dan kualitas produk.
Baca: 12 Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Ikuti Program Student Mobility ke Thailand
Diantaranya adalah inovasi mesin topping (drat), pembuatan dudukan untuk mengurangi rejection hingga menekan tingkat kecacatan produk, proses topping menggunakan mesin hingga putaran produksi lebih cepat menjadi 8 detik per lubang per unit.
Inovasi lainnya berasal dari mesin kikir di mana rangka mesin terbuat dari besi, dan sisi atas berfungsi sebagai penopang produk yang akan dikikir.
Penopang tersebut dapat di atur lebar dan panjangnya, sehingga dapat dipakai untuk semua dimensi produk.
Penggunaan mesin berfungsi untuk mempercepat cycle time proses kikir sehingga mencapai max 1 menit/unit.
Dengan demikian antrian atau penumpukan produk dapat dikurangi.
Selain itu ada pula inovasi dalam mesin amplas multiple header, dan inovasi perbaikan rangka alat potong dan mesin bubut dengan rangka besi yang memiliki kelebihan kestabilan proses produksi lebih tinggi.