Debat Pilpres 2019
Aldian Natipitulu Bilang Jokowi-Ma'ruf Menang 10-0, Prabowo-Sandi Bikin 4 Gol Bunuh Diri
Adian mengatakan Jokowi-Ma'ruf menang telak 10-0 melawan pasangan calon nomor 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno
Ia lantas membahas soal Prabowo yang mengungkit seorang kepala desa yang ditangkap pihak berwajib.
"Hal yang lain misalnya ketika dia mengambil contoh terkait tentang kepala desa. Kepala desa itu ditangkap karena ada uang yang mengalir saat pengumpulan massa untuk menyambut Sandiaga di tempat itu. Artinya, itu juga contoh yang salah untuk dijadikan contoh terkait penegakan hukum yang adil," tegas Adian.
"Enam tendangan masuk, empat gol bunuh diri," pungkas Adian.
Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Jumat (18/1/2018) saat debat, calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, menyinggung kesejahteraan gubernur di Indonesia yang tidak sebanding dengan luas wilayah yang ditanganinya.
Dalam pernyataannya itu, Prabowo juga menyebutkan bahwa luas wilayah Jawa Tengah lebih besar daripada Malaysia.
Padahal, gaji yang didapat terbilang kecil.
"Sebagai contoh, bagaimana bisa seorang gubernur gajinya hanya Rp 8 juta? Kemudian dia mengelola provinsi umpamanya Jawa Tengah yang lebih besar dari Malaysia dengan APBD yang begitu besar," kata Prabowo dalam debat perdana, Kamis (17/1/2019) malam di Gedung Bidakara, Jakarta.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), pernyataan Prabowo itu ternyata tidaklah tepat.
Pasalnya, luas wilayah Jawa Tengah pada tahun 2017 adalah 32.544, 12 km persegi.
Sementara, dikutip Kompas.com dari Britanica, Malaysia terdiri dari dua wilayah, yaitu Semenanjung Malaysia atau Malaysia Barat dan Malaysia Timur, yang berada di Pulau Kalimantan. Luas Malaysia seluruhnya adalah 330.323 km persegi.
Korupsi di Mata Prabowo
Saat membahas tema korupsi, Prabowo memberikan tanggapan soal banyaknya caleg eks koruptor yang dicalonkan oleh Partai Gerindra.
Menurut Prabowo, Indonesia adalah negara demokrasi.
Jadi, ujarnya, bukan sesuatu yang salah jika seorang mantan narapidana korupsi mencalonkan diri sebagai seorang caleg.
"Kita serahkan saja ke rakyat. Kalau rakyat enggak mau pilih ya jangan dipilih. Yang jelas, kalau kasus itu sudah melalui proses, dia sudah dihukum, kalau memang hukum mengizinkan."