Titin Penderita Obesitas akan Ditangani 16 Dokter Berpengalaman, Operasi dengan Laparoskopi
Sebanyak 16 dokter dari berbagai disiplin ilmu dikerahkan untuk menangani Titi Wati (37), penderita obesitas asal Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
TRIBUNJOGJA.COM - Sebanyak 16 dokter dari berbagai disiplin ilmu dikerahkan untuk menangani Titi Wati (37), penderita obesitas asal Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
Para dokter ini berasal dari Kalimantan Tengah dan ada pula yang didatangkan dari Bali untuk menangani perempuan yang kerap disapa Titin itu dalam persiapan atau saat operasi.
Legiman, Pengemis Miliarder yang Penghasilannya Tembus Rp1 Juta per Hari
“Sebelum melakukan operasi pengecilan lambung, selama sepekan Titi akan ditangani oleh 16 dokter ahli dari Bali dan Kalteng. Operasi dilakukan jika semua hasil cek kesehatan Titi memungkinkan untuk dilakukan operasi," kata Wakil Direktur RSUD Doris Sylvanus Palangkaraya, dr Theodorus Sapta Atmadja, Senin (14/1/2019).
"Dokter yang kami pakai adalah yang sudah berpengalaman, kami pilih yang terbaik," tambahnya.
Menurut Theo kasus ini tidak sederhana karena perlu penanganan khusus. Meski belum diketahui persisnya jadwal operasi, sejumlah persiapan sudah dilakukan.

Titi Wati atau Titin sudah menginap di rumah sakit sejak Jumat (11/1/2019). Dia diangkut oleh lebih dari 20 relawan.
Sejumlah pemeriksaan dijalaninya, mulai dari penimbangan berat badan, pemeriksaan darah rutin, urine, rontgen, hingga USG.
"Operasi nantinya akan menggunakan sistem laparoskopi mengingat peralatan yang kami miliki cukup memadai. Menurut teori, tingkat kegagalan dari operasi yang akan dilakukan kepada pasien sangatlah kecil," ujarnya.
Berat Riil hanya 220 Kg
Setelah ditimbang ulang, berat Titin ternyata tidak sampai 350 kilogram seperti perkiraan awal.
"Semua pemeriksaan tersebut sudah berjalan dengan baik, termasuk melakukan penimbangan dengan melepas tali tandu dan lainnya sehingga kami timbang memang beratnya 220 kilogram," tambah dia.
Trans Jawa Selesai, Giliran Proyek Tol Trans Sumatera Dikebut
Selain itu, tim medis juga melakukan uji spidometri untuk melihat kapasitas jantung, mengambil foto toraks serta melakukan USG abdomen. Hasilnya, masih harus didiskusikan dengan tim dokter yang akan melakukan operasi. (Tribunnews)