Titi Wati Wanita Berbobot 275 Kilogram Ditawari Operasi, Jika Tidak Ini yang Terjadi

Titi Wati, ibu rumah tangga penderita obesitas, hanya bisa terbaring tanpa aktivitas banyak karena masalah berat badan

Editor: Iwan Al Khasni
IST/Kurnia Tarigan
Dokter memberikan informasi serta penjelasan kepada Titi Wati di kediamannya 

Titi Wati Wanita Berbobot 275 Kilogram Ditawari Operasi

TRIBUNjogja.com ---- Pihak Rumah Sakit Doris Sylvanus Palangkaraya bekerja sama dengan dokter spesialis dari Rumah Sakit Udayana, Denpasar, Bali, menawarkan operasi saluran pencernaan secara gratis kepada Titin Wati (37), penderita obesitas yang berat badannya diperkirakan sekitar 275 kilogram .

Enam tahun lebih, Titi Wati, ibu rumah tangga penderita obesitas, hanya bisa terbaring tanpa aktivitas banyak karena masalah berat badannya ini.

Dr Theodorus Sapta Atmadja, MM, selaku Wakil Direktur Pendidikan dan Kemitraan RSUD Doris Sylvanus Palangkaraya bersama tim mendatangi kediaman Titi Wati, dan menyampaikan tawaran bahwa ada dokter spesialis dari Rumah Sakit Udayana, Denpasar, Bali, yang bersedia menolong Titi Wati melalui operasi tersebut.

Operasi tersebut akan dilaksanakan di RSUD Doris Sylvanus Palangkaraya, jadi dokter spesialisnya yang akan datang ke Palangkaraya," kata dokter Theo, kepada Kompas.com, setelah memberikan informasi kepada Titi, Rabu (9/1/2019).

Pihak rumah sakit juga menjelaskan kepada Titi mengenai tindakan operasi yang akan dilakukan serta apa saja yang akan dipersiapkan dalam hal evakuasi Titi ke rumah sakit nantinya.

Namun, untuk proses operasi yang akan dilaksanakan, pihaknya masih menunggu keputusan dari keluarga Titi, dalam hal ini suami Titi.

Apabila proses operasi disetujui, maka pihak rumah sakit juga harus mempersiapkan banyak hal, mulai dari mengevakuasi Titi dari kediamannya hingga ke rumah sakit, begitu juga dengan ranjang pasien yang khusus, serta persiapan lain yang diperlukan.

Ada beberapa risiko yang harus diperhatikan oleh pihak keluarga, apabila operasi tidak dilakukan, di mana sudah ada beberapa bagian tubuh Titi yang sudah mengalami luka akibat lecet, yang semua itu terjadi karena Titi tidak bisa berdiri dan duduk, hanya bisa berbaring.

“Kami sangat berharap kepada pihak keluarga, khususnya kepada suami Titi Wati, agar menyetujui proses operasi yang akan dilakukan sebagai upaya pemulihan berat badan Titi Wati yang kian membesar,” ujar dokter Theo.

Dokter memberikan informasi serta penjelasan kepada Titi Wati di kediamannya
Dokter memberikan informasi serta penjelasan kepada Titi Wati di kediamannya (IST/Kurnia Tarigan)

Kini, pihak keluarga masih menunggu kedatangan suami Titi pulang dari lokasi pekerjaannya yang cukup jauh dari Kota Palangkaraya.

Suami Titi sulit dihubungi lantaran tidak ada jaringan telepon di lokasi kerjanya.

Titi Wati (37) hanya bisa berbaring di rumahnya di Jalan G Obos XXV Palangkaraya, Kalimantan Tengah (Kalteng) karena mengalami obesitas.

Berat badannya yang mencapai 275 kilogram (kg) membuatnya dapat julukan sebagai wanita tergemuk di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng).

Wanita beranak satu yang tinggal dengan suaminya ini, mengaku bosan dengan kondisi obesitas yang dideritanya, karena selama enam tahun ini sangat mengganggunya.

Kegemukan yang dideritanya, membuatnya hanya bisa berbaring dan tengkurap saja di dalam rumahnya, jika pun ada aktifitas yang dilakukan hanya menyanyi dengan cara karaoke ditempatnya berbaring , bahkan untuk mandi pun hanya ditempat itu juga.

Titi menceritakan obesitas yang dideritanya, sudah mulai tampak sejak dia berusia 27 tahun.

Sintia panggilan akrab Titi yang memiliki body big size.

Baca: Diduga Tak Kuasa Menahan Cemburu, Suami Bacok Pria yang Minta Kerokan Istrinya

Wanita berambut panjang ini lima tahun lalu, berat badannya hanya 167 Kg dan itu terakhir menimbang badan.

Berjalan lima tahun terakhir, ibu dari Herliana (19) ini sudah memiliki bobot sangat besar hingga mencapai 350 kilogram.Ini, karena dia doyan ngemil.

"Makan nasi normal saja tiga kali sehari, tapi ngemilnya memang sangat sering, apalagi ketika sedang pusing, makin banyak makannya," ujarnya.

Penjelasan Dinas Kesehatan Kalteng

Titi Wati (37) hanya bisa rebahan di rumahnya yang terletak di Jalan G Obos XXV Palangkaraya, Kalimantan Tengah karena obesitas yang dialaminya.

Terbaru Titi Wati menjadi sorotan karena disebut wanita berbobot 350 kilogram (kg) dan diklaim sebagai wanita tergemuk di Provinsi Kalimantan Tengah.

Obesitas yang dialami Sintia ini pun akhirnya mendapat perhatian dari Dinas Kesehatan Kalteng yang datang ke rumahnya untuk memeriksa kondisinya, meskipun mengalami obesitas dokter menyatakan Sintia sehat saja, hanya perlu dikontrol pola makannya.

Kepala Dinas Kesehatan Kalteng, Suyuti, mengatakan, obesitas terjadi akibat penumpukkan lemak akibat pola makan yang tidak sehat.

"Kami akan kontrol terus kondisi badannya sehingga diharapkan berat badannya bisa menurun secara perlahan, kami akan rutin datang menjenguk dan memberikan imbauan kepadanya," ujarnya.

Sementara itu, kegemukan yang dideritanya, membuatnya hanya bisa berbaring dan tengkurap saja di dalam rumahnya, jika pun ada aktifitas yang dilakukan hanya menyanyi dengan cara karaoke ditempatnya berbaring , bahkan untuk mandi pun hanya ditempat itu juga.

Titi menceritakan obesitas yang diderutanya, sudah mulai tampak sejak dia berusia 27 tahun.

Sintia panggilan akrab Titi yang memiliki body big size. Wanita berambut panjang ini lima tahun lalu, berat badannya hanya 167 Kg dan itu terakhir menimbang badan.

Berjalan lima tahun terakhir, ibu dari Herliana (19) ini sudah memiliki bobot sangat besar hingga mencapai 350 kilogram.

Ini, karena dia doyan ngemil.

"Makan nasi normal saja tiga kali sehari, tapi ngemilnya memang sangat sering, apalagi ketika sedang pusing, makin banyak makannya," ujarnya.

Sintia mengaku kaget, ngemilnya yang tidak terkontrol membuat badannya melebar, pola makan yang hantam kromo terutama ngemil dan minum es inilah yang membuat tubuhnya berubah dengan bobot 275 kilogram.

Titi Waty alias Sintia (37) warga Jalan G Obos XXV penderita obesitas yang hanya bisa berbaring dan tengkurap di rumahnya selama enam tahun akibat obesitas.

"Ketika ngemil saya memang susah ngontrolnya, pengennya memamah biak terus," ujarnya, Selasa (8/1/2019).

Akibat obesitas yang dideritanya, membuatnya menjadi semakin sulit untuk melakukan aktifitas meskipun dia sangat ingin agar tubuhnya normal kembali seperti tubuh manusia pada umumnya.

Seluruh aktifitasnya hanya ditempat itu saja, seperti mandi yang dibantu anaknya atau suaminya, demikian juga tidur, melakukan aktifitas makan maupun minum, bercengkrama, mengibur diri hingga buang air besar maupun kecil di tempat itu menggunakan pospot dan alat lainnya

"Susah makanya bosan juga jadi seperti ini," ujarnya.  (*)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved