Tol Bawen Yogyakarta
Tol Bawen-Yogyakarta Dimulai dari Bendung Karangtalun, Minggir, Sleman hingga Ringroad Utara
trase jalur tol Bawen-Yogyakarta yang awalnya direncanakan bakal melewati Borobudur akhrinya berubah. Berikut rencana trase jalan tol Bawen-Yogyakarta
TRIBUNJOGJA.COM - Tol Bawen-Yogyakarta rencananya akan dimulai dari Bendung Karangtalun, Minggir, Sleman dan akan memanjang hingga kawasan Ringroad utara wilayah Sleman DI Yogyakarta.
Sekretariat Daerah, Pemerintah Provinsi DI Yogyakarta, Gatot Saptadi, menyatakan seputar rute trase jalan tol Tol Bawen-Yogyakarta itu pada Jumat (4/1/2019), kepada Tribunjogja.com.
Menurutnya, trase jalur tol Bawen-Yogyakarta yang awalnya direncanakan bakal melewati Borobudur akhrinya berubah.
Baca: Proyek Tol Bawen-Yogya dan Solo-Yogya, Inilah Rute yang Akan Dibangun dan Dilalui Jalan Tol
Disebutkan, rencana proyek pembangunan Jalan Tol Bawen-Yogyakarta dan Tol Solo-Yogyakarta terus berlanjut di awal tahun 2019.
Perkembangan terbaru, proyek Jalan Tol Bawen-Yogyakarta sudah masuk proses lelang.
Sementara untuk Jalan Tol Solo-Yogyakarta memang masih terkendala mengenai situs cagar budaya.
Jalan Tol Bawen-Yogyakarta akan segera dilaksanakan dan saat ini sedang dalam proses lelang.
Gatot menjelaskan, proses lelang ini dalam bentuk kerjasama antara pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dalam penyediaan infrastruktur untuk kepentingan umum.
Hal ini mengacu kepada spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya oleh Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah/BUMN/BUMD, yang sebagian atau seluruhnya menggunakan sumber daya Badan Usaha dengan memperhatikan pembagian risiko antar para pihak.
“Untuk yang pegang peran dalam tol ini adalah tim percepatan pembangunan dari pusat,” jelasnya.
Dari informasi yang diterimanya, untuk Tol Bawen-Yogyakarta ini trasenya sudah disetujui.
Namun, ada beberapa perubahan dari rencana.
“Awalnya akan melewati Borobudur, namun berubah jalurnya,” ujarnya.
Gatot menyebutkan jalan tol yang akan dibangun sebagai program jalan Tol Bawen-Yogyakarta itu akan dimulai dari Bendung Karangtalun, Minggir, Sleman dan akan memanjang hingga kawasan Ringroad utara.
Jalan Tol Solo-Yogyakarta
Di kesempatan yang sama, Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X menyatakan keberatan jika pembangunan Tol Solo-Yogyakarta nantinya akan melewati dan merusak situs di sekitarnya.
Apalagi, di kawasan Sleman timur banyak situs budaya yang wajib dipertahankan.
“Usulan saya (tolnya) dibangun lewat ringroad yang sudah ada. Saya keberatan kalau merusak situs yang ada, seperti Prambanan,” ujar Sultan HB X saat ditemui di kompleks Kepatihan, Jumat (4/1/2019).

Baca: Proyek Jalan Tol Bawen-Yogyakarta Masuk Lelang, Berubah Rencana Tak Jadi Lewati Borobudur
Tanggapan Sri Sultan HB X
Sultan HB X menjelaskan, kemungkinan besar memang tol di kawasan tersebut akan dibangun melewati ringroad yang sudah ada.
Sehingga, bangunan dan situs budaya tidak rusak atau tertabrak akibat pembangunan infrastruktur ini.
“Apalagi, di kawasan itu banyak situs,” katanya.
Disinggung mengenai adanya beberapa perusahaan konstruksi yang merilis gambaran tol tersebut di media sosial namun sudah dihapus, Sultan HB X mengatakan pihaknya belum mengetahuinya.
Dia juga belum tahu bagaimana gambaran mengenai tol tersebut.
“(Soal gambar) saya tidak tahu, wong belum ada yang ketemu saya,” jelasnya.
Perlu diketahui, PT Adhi Karya (Persero) telah mengajukan prakarsa ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk membangun Tol Yogyakarta-Solo.
Saat ini lelang proyek tersebut tengah dipersiapkan pemerintah.
Direktur Utama Adhi Karya Budi Harto mengatakan pihaknya telah menghitung kebutuhan investasi yaitu sebesar Rp 19 triliun.
Dia menjelaskan, yang membuat proyek tersebut mahal adalah karena ada 15 km tol yang dibuat melayang atau elevated.
Baca: Proyek Tol Yogya-Solo Butuh Investasi Rp19 Triliun, Sepanjang 15 Kilometer Dibuat Melayang
Dampak ekonomi
Pelaksana Harian Unit Manajemen Tim Pelaksana Percepatan Pembangunan Prioritas (TP5) DIY, Rani Sjamsinarsi berharap pengerjaan jalan tol ini tidak hanya sepanjang 10 km saja.
Namun, bisa lanjut hingga ke Solo. Hal ini pun sudah tertuang dalam tata ruang nasional.
Dengan adanya pembangunan jalan tol ini, imbas untuk ekonomi masyarakat akan lebih terasa.
“Apike kan njuk bablas (Bagusnya khan diteruskan) menurutku, kalau di nasional memang ada Tol Solo-Yogyakarta dan ada di tata ruang nasional, itulah yang kami cari yang membawa manfaat untuk jaringan jalan,” jelasnya.
Adanya jalan tol yang direncanakan ini, kata dia, diharapkan bisa membawa dampak besar bagi ekonomi dan mendongkrak kesejahteraan.
Menurut Rani, dimana titiknya harus membawa manfaat dan bisa konektivitas dengan Jogja Outer Ring Road (JORR).
( ais/tribunjogja.com)