Travel
Menikmati Sensasi Pantai Privat di Pantai Porok Gunungkidul
Keberadaannya yang agak tersembunyi membuat pantai ini masih terdengar asing di telinga.
Penulis: Wisang Seto Pangaribowo | Editor: Gaya Lufityanti
Menurut pengamatan masyarakat setempat, meskipun masih jarang dikunjungi wisatawan, namun beberapa pengunjung kerap menjadikan Pantai Porok sebagai lokasi kemah.
Baca: Hari Pertama Tahun 2019, Pantai Depok Ramai Pengunjung
Seorang warga setempat, Marijo mengatakan, masyarakat sekitar juga belum berinisiatif untuk mendirikan fasilitas umum maupun warung-warung.
"Memang fasilitas belum ada, kebanyakan Pantai Porok digunakan wisatawan untuk kamping, mereka membawa tenda dan dipasang di pinggir pantai," katanya pada Tribunjogja.com, Kamis (27/12/2018).
Meskipun begitu, sumber air bersih di pantai tersebut mudah didapat.
Jika membangun sumur kedalaman 8 meter, menurutnya sudah muncul air bersih.
"Sumur-sumur ini dimanfaatkan warga untuk bertani," imbuhnya.
Ia pun berharap akses jalan menuju Pantai Porok segera dibangun mengingat pemerintah sudah dilakukan pembebasan lahan di beberapa titik.
Baca: Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Objek Wisata Pantai di Gunungkidul Turun Drastis
"Pembebasan lahan sekitar dua bulan yang lalu dilakukan, agar masyarakat dapat mengakses pantai dengan mudah," katanya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul, Harry Sukmono membenarkan rencana pemerintah daerah membangun akses jalan ke Pantai Porok.
"Kalau rencananya ada di DPU," ucapnya.
Ia mengungkapkan bahwa di Pantai Porok belum ada Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang mengelola pantai secara berkala.
Ia berharap jika nantinya ada Pokdarwis yang mengelola tetap mengacu pada sapta pesona yang memiliki tujuh unsur yaitu aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah tamah dan kenangan.
"Sesuai dengan fungsinya sebagai wadah para pelaku wisata bisa menerapkan kaidah-kaidah sapta pesona dalam melayani wisatawan dan mengelola kawsan tersebut," tutupnya.(*)
