Rencana Pembangunan Tol Yogya-Solo, Sri Sultan HB X : Saya Keberatan Kalau Merusak Situs yang Ada
Sri Sultan menjelaskan, kemungkinan besar memang tol di kawasan tersebut akan dibangun melewati ringroad yang sudah ada.
Penulis: Agung Ismiyanto | Editor: Muhammad Fatoni
Gatot menjelaskan, proses lelang ini dalam bentuk kerjasama antara pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dalam penyediaan infrastruktur untuk kepentingan umum.
Hal ini mengacu kepada spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya oleh Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah/BUMN/BUMD, yang sebagian atau seluruhnya menggunakan sumber daya Badan Usaha dengan memperhatikan pembagian risiko antar para pihak.
“Untuk yang pegang peran dalam tol ini adalah tim percepatan pembangunan dari pusat,” jelasnya.
Dari informasi yang diterimanya, untuk tol Bawen-Yogya ini trasenya sudah disetujui. Namun, ada beberapa perubahan dari rencana.
“Awalnya akan melewati Borobudur, namun berubah jalurnya,” ujarnya.
Gatot menyebutkan jalan tol yang akan dibangun sebagai program jalan Tol Yogya-Bawen itu akan dimulai dari bendung Karangtalun, Minggir, Sleman dan akan memanjang hingga kawasan ringroad utara.
Dilanjutkan
Pelaksana Harian Unit Manajemen Tim Pelaksana Percepatan Pembangunan Prioritas (TP5) DIY, Rani Sjamsinarsi berharap pengerjaan jalan tol ini tidak hanya sepanjang 10 km saja. Namun, bisa lanjut hingga ke Solo.
Hal ini pun sudah tertuang dalam tata ruang nasional. Dengan adanya pembangunan jalan tol ini, imbas untuk ekonomi masyarakat akan lebih terasa.
“Apike kan njuk bablas (Bagusnya kan diteruskan) menurutku, kalau di nasional memang ada tol Yogya- Solo dan ada di tata ruang nasional, itulah yang kami cari yang membawa manfaat untuk jaringan jalan,” jelasnya.
Adanya jalan tol yang direncanakan ini, kata dia, diharapkan bisa membawa dampak besar bagi ekonomi dan mendongkrak kesejahteraan.
Menurut Rani, dimana titiknya harus membawa manfaat dan bisa konektivitas dengan Jogja Outer Ring Road (JORR). (*)