Persiba Bantul
Sang Legenda Undur Diri dari Persiba Bantul
Musim depan, Persiba Bantul dipastikan tak lagi diperkuat figur senior, sekaligus panutan bagi para pemain mudanya.
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM - Musim depan, Persiba Bantul dipastikan tak lagi diperkuat figur senior, sekaligus panutan bagi para pemain mudanya, setelah Slamet Widodo memutuskan untuk mengakihiri karir di dunia sepakbola profesional.
Sebuah kehilangan teramat besar tentunya.
Dedikasi Slamet terhadap Persiba memang tidak perlu diragukan lagi.
Bukan tanpa alasan, 15 tahun lamanya, sang putra daerah membela panji-panji Laskar Sultan Agung.
Terlebih, dirinya sama sekali belum pernah membela klub lain di sepanjang karirnya.
Baca: Rasakan Iga Sapi Jumbo Bumbu Khas Bali di The Captain Resto
Layaknya pesepakbola legendaris dunia yang hanya memperkuat satu klub saja, seperti Paolo Maldini (AC Milan), Fransesco Totti (AS Roma), maupun Ryan Giggs (Manchester United), gelar one man club pun layak pula disandang oleh Slamet di Persiba.
"Sebenarnya sempat ada beberapa tawaran. Tapi, saya pilih bertahan di Persiba. Selain dekat dengan keluarga, ada kebanggaan tersendiri memperkuat klub tanah kelahiran," katanya pada Tribunjogja.com.
Sayang, karir Slamet bersama Persiba berakhir kurang manis.
Bagaimana tidak, di musim pamungkasnya, ia gagal mengembalikan klub kebanggaan masyarakat Bantul ini promosi ke Liga 2, setelah langkahnya terhenti di babak 8 besar Liga 3 2018 lalu.
Sebagai pemain yang didapuk menjadi kapten tim dalam beberapa musim terakhir, Slamet tentu kecewa dengan capaian tersebut.
Baca: PS Mojokerto Putra Disanksi, Persiba Bantul Berharap Ada Tambahan Slot Promosi Liga 2
Karena itu, dalam benaknya yang paling dalam, sejatinya ia belum ingin buru-buru gantung sepatu, meski sudah masuk usia senja.
"Ya, sebenarnya masih ingin terus bermain. Tapi, cedera yang membuat saya tidak bisa memaksakan diri. Jadi, sama saja kalau saya paksakan bermain, karena tidak akan maksimal," tutur pria kelahiran 33 tahun silam itu.
Walaupun diganggu problem cedera, pemain berposisi bek tengah itu tetap menjadi pilihan utama Persiba di sepanjang Liga 3 2018 lalu.
Bahkan, beberapa kali Slamet juga ditempatkan sebagai gelandang bertahan, untuk mengantisipasi keroposnya lini tengah.
"Tapi, jujur saja, saya merasa cedera ini membuat permainan saya kurang maksimal, saya merasa tidak bisa memberikan yang terbaik untuk tim," ucapnya.