Tembakau Gorila dan Sabu Jenis Narkotik Paling Banyak Digunakan Selama 2018
Kepala BNNK Sleman AKBP Siti Alfiah menyatakan zat narkotika jenis tembakau gorila paling banyak digunakan selama tahun 2018
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Yoseph Hary W
Laporan Reporter Tribun Jogja Alexander Ermando
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Kepala BNNK Sleman AKBP Siti Alfiah menyatakan zat narkotika jenis tembakau gorila paling banyak digunakan selama tahun 2018.
Hal itu didasarkan pada hasil evaluasi dan temuan BNNK Sleman sepanjang tahun ini.
"Selain tembakau gorila, ada sabu yang juga masih banyak digunakan," jelas Siti saat dihubungi Tribunjogja.com, Minggu (30/12/2018) pagi.
Baca: Penuhi Panggilan Komdis PSSI, Pemilik Akun @MixedZoneClub Turut Angkat Bicara Soal Dagelan di Sleman
Baca: Satgas Antimafia Bola Menduga Peran Mbah Putih Penerima Dana Suap Pengaturan Skor Liga 2 dan 3
Sementara itu, Kepala BNN DIY Triwarno Atmojo justru menyebut sabu masih menjadi jenis yang paling banyak diedarkan.
Data tersebut didapat berdasarkan kasus-kasus yang diungkap oleh BNN DIY.
"Salah satu kasus yang berhasil diungkap membawa barang bukti berupa sabu seberat 11 kilogram lebih," jelas Triwarno di Mapolda DIY beberapa waktu lalu.
Lebih jauh, Triwarno menjelaskan bahwa peredaran dilakukan dalam bentuk paket.
Nantinya paket tersebut diletakkan oleh kurir di suatu tempat. Setelahnya paket tersebut diambil oleh pembelinya.
Baca: Jadwal Liga Inggris Malam Ini Manchester United vs Bournemouth Live RCTI dan Bein Sports
Target mahasiswa
Terkait peredaran tembakau gorila, Siti menyebutkan sasarannya adalah pelajar dan mahasiswa.
"Harganya lebih murah dari sabu, efeknya melebihi ganja," jelas Siti.
Siti menyatakan akan lebih giat dalam mengampanyekan gerakan anti narkoba. Salah satunya dengan safari sosialisasi P4GN.
Ia juga berharap agar tiap OPD di Sleman menerapkan regulasi ketat terkait pelarangan narkoba, termasuk penerapan tes urine secara periodik ke jajaran ASN.
"Rencananya juga akan membentuk penggiat anti narkoba," jelas Siti.
(*)