Tak Mampu Bayar Biaya Persalinan Rp4 Juta, Seorang Ibu Ditahan Rumah Sakit

Misnawati, seorang ibu rumah tangga tertahan di rumah sakit dan tak bisa pulang ke rumahnya karena tak mampu membayar biaya persalinannya.

Editor: iwanoganapriansyah
Kompas.com
Misnawati, seorang ibu rumah tangga pasien melahirkan di RSUD Palagimata Kota Baubau, Sulawesi Tenggara 

TRIBUNJOGJA.COM - Misnawati, seorang ibu rumah tangga tertahan di rumah sakit dan tak bisa pulang ke rumahnya karena tak mampu membayar biaya persalinannya.

Ia mengaku tak punya uang untuk melunasi biaya persalinan sekitar Rp 4,5 juta di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Palagimata Kota Baubau, Sulawesi Tenggara.

“Saya tidak bisa keluar karena tidak ada biaya (persalinan). Saya berharap ada bantuan untuk menutupi biaya persalinan, sekitar Rp 4 juta lebih,” kata Misnawati, Rabu (26/12/2018).

Misnawati masuk di RSUD untuk melahirkan anak keempatnya, dan melahirkan secara normal di ruang Mawar.

“Saya lahir normal, hanya ari-arinya harus dioperasi, dan saya tidak punya BPJS (Kesehatan),” ujarnya sambil mengeluarkan air matanya.

Saat ini anaknya sudah dibawa pulang oleh suaminya di rumah kontrakannya yang berada di sekitar Lingkungan Kanakea, Kota Baubau. Sementara dia masih tertahan di RSUD Palagimata.

Misnawati mengaku sudah 10 hari berada di RSUD, dan untuk makan minum setiap harinya, ia mengaku diberikan dari rumah sakit.

RSUD Palagimata Membantah

Sementara itu, Humas RSUD Palagimata Kota Baubau, Muhamad Al Arsan Jaya, membantah bila pihak rumah sakit menahan Misnawati untuk pulang karena tidak ada biaya.

“Saya mau klarifikasi pemberitaan ini, dia mau pulang, tapi kondisinya masih lemah. Jadi, dokter mau memulangkan tapi pasien berisiko, bukan tidak ada anggaran,” ucap Muhamad Al Arsan Jaya.

Ia menjelaskan, Misnawati saat masuk bersalin, hemoglobin (Hb) dalam sel darah merahnya rendah hanya 2,7 sehingga dibutuhkan transfusi darah.

“Menjadi masalah saat ini Hb masih 5 sehingga harus dibutuhkan transfusi darah, Ini dilematis, satu sisi pasien tidak mampu membayar, dan di sisi lain kebutuhan kesehatan,” terangnya.

Untuk biaya rumah sakit, menurut Arsan Jaya, pembayaran sudah dibicarakan ditingkat manajemen dan bisa dibayar secara mencicil.

“Kami beri kelonggaran, kalau mampu melunasi semuanya, bisa dibayar cicil, atau ada potongan-potongan terhadap pembayaran itu. Rumah sakit ada kooperatif, apalagi ini masyarakat kurang mampu,” kata Arsan. (Defriatno Neke)

.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tak Mampu Bayar Biaya Persalinan, Seorang Ibu Tertahan di RSUD Baubau"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved