Mandalika
Mutiara Laut dari Lombok Harganya Mencapai Ratusan Juta Begini Proses Budidayanya
Jenis kerang yang banyak dibudidayakan di pulau ini adalah jenis Pinctada maxima atau yang biasa dikenal sebagai ratu mutiara.
Penulis: Rina Eviana Dewi | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribun Jogja, Rina Eviana
TRIBUNJOGJA.COM, LOMBOK - Mutiara merupakan satu di antara jenis perhiasan selain emas dan berlian.
Namun mutiara adalah jenis perhiasan yang unik karena dihasilkan oleh makhluk hidup yakni kerang.
Proses pembentukannya yang rumit dan butuh waktu bertahun-tahun membuat harga sebutir mutiara bisa berharga hingga ratusan juta rupiah.
Mutiara laut menjadi komoditas khas Lombok, Nusa Tenggara Barat yang dikenal hingga mancanegara.
Jenis kerang yang banyak dibudidayakan di pulau ini adalah jenis Pinctada maxima atau yang biasa dikenal sebagai ratu mutiara.
Pinctada maxima hanya hidup di perairan Indonesia, Australia dan Malaysia.
Baca: Dilelang di Den Haag, Mutiara Singa Tidur Terjual Rp5,1 Miliar
Kerang ini dikenal punya bagian dalam cangkang yang mengkilap sehingga akan menghasilkan mutiara yang warnanya juga mengkilap.
Jika Anda berkunjung ke Lombok, Anda bisa melihat langsung proses budidaya kerang mutiara dan melihat mutiara hasil budidaya yang dipajang di Autore Pearl Farm di Kelurahan Malaka, Desa Teluk Nara, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara NTB.
Autore Pearl Farm merupakan pelaku industri mutiara asal Australia di Lombok yang mengemas tur edukasi tentang budidaya mutiara dan membuka ruang pajang (showroom) untuk wisatawan yang datang ke Lombok.
Dengan membayar tiket masuk Rp180 ribu per orang, wisatawan bisa melihat proses budidaya mutiara hingga melihat mutiara yang berbentuk butiran maupun yang sudah dibentuk apik menjadi perhiasan.
Setibanya di Autore Pearl Farm Senin (10/12/2018) rombongan Famtrip Journalist Mandalika yang diundang Kementerian Pariwisata RI langsung disambut petugas showroom Autore Pearl Farm dengan ramah.
Setelah melihat-lihat sejenak mutiara yang harganya ratusan ribu hingga ratusan juta rupiah, staf langsung mengajak ke laboratorium tempat budidaya kerang mutiara untuk menjelaskan proses rumit budidaya dan cara menghasilkan mutiara laut.
Baca: Mutiara Asli Lombok dengan Harga Miring di Bazar Temu Asosiasi Pengusaha Nasyiatul Aisyiyah
Dyah Swastuty Staff Showroom Autore Pearl Farm mengajak ke ruang pemeliharaan larva kerang
di tangki dengan daya tampung lima ton air laut berisi jutaan larva kerang.

"Sebelum menjadi larva ada proses breeding melalui beberapa tahapan," jelas Dyah.
Perkawinan kerang dilakukan sekali dalam dua bulan.
"Satu batch breeding 20 indukan. Dari 20 indukan akan menghasilkan 100 juta-150 juta larva dan dari jumlah itu hanya 10-15 persen yang bisa dibudidayakan di laut," jelasnya.
Setelah berumur tiga minggu ,larva dipindahkan ke tangki lain dan baru siap dipelihara di air laut setelah mencapai ukuran diameter 1 mm ke atas atau 40 hari.
Kerang berumur dua tahun baru siap menjalani proses insersi (pemasangan) inti nukleus (bibit mutiara), dengan nukleus yang berasal dari mutiara kerang air tawar dari Sungai Mississippi, Amerika Serikat.
Setiap proses insersi membutuhkan satu donor kerang, diambil organ lunak kerang untuk ditanam menyelimuti nukleus yang akan menentukan warna mutiara.
Sebulan sekali cangkang mutiara dibersihkan di atas bagang yang mengapung di pesisir pantai untuk menghindari gangguan kotoran di laut.
"Setelah panen pertama, kerang mutiara air laut baru bisa dipanen dua tahun kemudian, hingga 2-3 kali dipanen," jelasnya.
Baca: Mahasiswa UGM Teliti Rumput Mutiara untuk Kerusakan Genetik
Tak hanya itu di tempat ini juga membudidayakan plankton untuk memberi makan kerang.
Plankton berasal dari Tasmania, negara bagian di Australia yang dibudayakan di laboratorium dan wisatawan bisa melihat langsung proses budidaya plankton tersebut.

Seluruh tahapan bisa disaksikan langsung oleh wisatawan termasuk saat petugas melakukan demo peletakan nukleus hingga saat mengoperasi pengambilan mutiara.
Proses rumit dan panjang inilah yang membuat harga mutiara laut bisa mencapai ratusan juta.
"Hasil mutiara tergantung warna dalam kerang. Jika warnanya cangkang keemasan maka mutiara yang dihasilkan berwarna emas," lanjut Dyah.
Jika warna kerang abu-abu berarti cangkang dalam kerang warnanya juga serupa.
Bicara soal harga mutiara Dyah bilang beragam.
Ada beberapa patokan yang digunakan di antaranya shape (bentuk), shine (kilau) dan shade (bayangan).
"Jadi patokan itu yang digunakan untuk menentukan seberapa harga mutiaranya," jelasnya.
Pengunjung bisa membeli mutiara yang dipajang di showroom Autore.
Ada yang harganya ratusan ribu hingga paling mahal saat itu yang dipajang Rp230-an juta.
"Di sini ada yang sudah berbentuk perhiasan seperti gelang dan kalung itu dibikinnya di Australia," imbuhnya.
Mutiara hasil budidaya perusahaan yang sudah eksis selama belasan tahun ini, kata dia, mayoritas untuk diekspor.
Jika Anda ingin melihat budidaya dan produksi kerang mutiara maka Autore Pearl Farm bisa menjadi salah satu pilihan wisata edukasi yang menarik untuk dikunjungi.(TRIBUNJOGJA.COM)