Lifestyle

Lima Tanda Gangguan Hormon yang Menyebabkan Timbunan Lemak di Sekitar Pinggang

Lima Tanda Gangguan Hormon yang Menyebabkan Timbunan Lemak di Sekitar Pinggang

Editor: Hari Susmayanti
internet
ilustrasi 

TRIBUNJOGJA.COM - Memiliki timbunan lemak di sekitar pinggang membuat banyak orang kurang percaya diri.

Apalagi timbunan lemak di sekitar pinggang termasuk sulit untuk dihilangkan.

Banyak faktor yang menyebabkan munculnya timbunan lemak di sekiat pinggang.

Mulai dari pola makan, pola hidup hingga faktor hormon.

Bahkan, penelitian terbaru menyebutkan wanita pasca-menopause yang mendapatkan terapi pengganti hormon memiliki lemak perut lebih sedikit dibandingkan dengan yang tidak.

Baca: Pesta Seks Congcat Sleman, Ternyata Sudah Empat Kali Dilakukan, Begini Kata Sosiolog

Meski kondisi itu menyebalkan, tetapi tidak perlu langsung ke dokter meminta obat untuk hormonal.

Cara-cara alami seperti mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat, juga bisa membantu memperbaiki kadar hormon.

Untuk mengetahui apakah timbunan lemak perut disebabkan karena kelebihan mengasup makanan manis atau kah hormon, ketahui tanda-tandanya.

1. Makan diatur, tetapi lingkar pinggang membesar

Bila selama ini kamu sudah menjaga pola makan dan tidak pernah bermasalah dengan lemak di perut, lalu mendadak celana terasa sempit, kemungkinan itu karena hormon.

"Semakin tua, tubuh akan rentan mengalami resistensi insulin, yang memicu tubuh menyimpan lemak dan bukan membakarnya," kata Sara Gottfried, MD, penulis buku the Hormon Cure.

Baca: Insomnia juga Bisa Disebabkan Polusi Ini

Pada perempuan, hormon estrogen juga akan lebih dominan saat akan masuk usia menopause.

Kondisi ini juga menyebabkan resistensi insulin.

2. Ingin makan gula

Efek sampingan dari resistensi insulin adalah menekan hormon leptin, yaitu hormon yang memberi sinyal pada tubuh bahwa kita sudah kenyang.

Walau begitu, terkadang peningkatan kadar insulin juga meningkatkan kadar leptin.

"Peningkatan hormon leptin bukan berarti kita jadi malas makan. Jika terjadi terus menerus akan membuat disfungsi reseptor leptin. Akibatnya kita justru ingin makan banyak, karena otak tidak lagi menerima sinyal kenyang," kata Gottfried.

3. Mudah stres

Hormon lain yang berperan dalam terjadinya timbunan lemak perut adalah kortisol atau sering disebut sebagai hormon stres.

Hormon ini meningkat ketika kita cemas atau stres.

Baca: Sumber Protein, Kepompong Ulat Jati Banyak Diburu Masyarakat Gunungkidul

Menurut dokter Jacqueline Montoya, kortisol dapat membuat kita gemuk karena tubuh berada dalam mode bertahan hidup.

"Stres yang tinggi dan kecemasan akan mengirim sinyal pada tubuh untuk masuk dalam mode survival. Akibatnya kadar kortisol naik dan tubuh menyimpan lemak," katanya.

4. Mood swing

Di usia menopause, sering terjadi fluktuasi hormonal yang akhirnya memicu mood swing dan berat badan bertambah.

Baca: Unboxing Kuliner #7: Adu Kelezatan 5 Fried Chicken Merek Lokal di Jogja

Jadi, jangan terlalu merasa tertekan ketika kita sudah melakukan segalanya tapi berat badan susah diturunkan.

5. Kelelahan tapi susah tidur

Perasaan lelah dan juga insomnia bisa menjadi tanda ada gangguan hormon.

Kurang tidur memicu kelelahan dan menyebabkan stres, yang akhirnya susah tidur.

Kadar kortisol yang tinggi juga dapat menurunkan level tiroid, yang merupakan pemicu penimbunan lemak pinggang.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "5 Tanda Gangguan Hormon yang Picu Kegemukan", https://lifestyle.kompas.com/read/2018/12/14/072038220/5-tanda-gangguan-hormon-yang-picu-kegemukan.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved