Kisah Tragis Tsar Terakhir Rusia
Kisah Tragis Tsar Terakhir Rusia, Dicongkel dari Tahta Hingga Kemudian Diasingkan
Revolusi Bolshevik 1917 mengubah sejarah Rusia. Keluarga bangsawan Romanov dengan Nicholas II sebagai tsar terakhir, akhirnya tumpas tak bersisa.
Penulis: Setya Krisna Sumargo | Editor: Mona Kriesdinar
TRIBUNJOGJA.com - Revolusi Bolshevik 1917 mengubah sejarah Rusia. Kekaisaran Rusia Raya berakhir secara tragis. Keluarga bangsawan Romanov dengan Nicholas II sebagai tsar terakhir, akhirnya tumpas tak bersisa.
Kisah nestapa keluarga Romanov yang telah berlalu 100 tahun atau satu abad ini, kembali ditulis Thevintagenews.com, Jumat (7/12/2018).
Keluarga ini merupakan darah biru, yang meyakini diri sebagai kelanjutan imperium Romawi Timur di Byzantium.
Viral, Foto saat Dua Pria di Rusia Usung Peti Mati di Stasiun Kereta Api
Konstantinopel (Istanbul) sebagai ibukota Romawi Timur jatuh ke tangan Sultan Mehmed II dari kekhalifahan Usmaniyah Turki pada 1453 Masehi.
Ketika kaum Bolshevik mulai merebut kekuasaan di Rusia, mereka memaksa Tsar Nicholas II turun tahta dari istananya di Saint Petersburg (Stalingrad) pada 15 Maret 1917.
Rusia Bocorkan Punya Senjata Laser Canggih, Detailnya Masih Tetap Dirahasiakan
Tsar Nicholas II dan istrinya Tsarina Alexandra Feodorovna, berikut empat putri dan anak bungsunya yang laki-laki ditahan di Istana Alexander di Tsarskoye Selo, lalu di Rumah Gubernur di Tobolsk.

Mereka kemudian dikirim ke Kota Yekaterinburg, 1.250 kilometer jauhnya dari Petrograd (St Petersburg). Nicholas II sempat meminta suaka ke Raja George V di Inggris yang juga sepupunya.
Namun permintaan itu ditolak karena alasan politis. Di kota pegunungan Ural ini, keluarga Romanov diberi tempat tinggal berpengamanan ketat pada sebuah rumah dua lantai.
AK-47 Identik dengan StG 44 Jerman. Betulkah Rusia Meniru Jerman?
Tidak cukup besar, namun keluarga terpandang itu menerima dengan ikhlas. Ikut tinggal bersama mereka dokter keluarga Evgeny Botkin, dan staf rumah tangga Alexei Trupp, Anna Demidova, dan Ivan Kharitonov.
Menurut ahli sejarah dan penulis biografi, Edward Radzinsky, putri Nicholas, Grand Duchess Tatiana menggambarkan rumah baru mereka "kecil tapi nyaman dengan taman kecil."
Oksana Voevodina, Ratu Kecantikan Rusia yang Kini jadi Ratu Malaysia
Dalam surat kepada temannya, Tatiana mengatakan, "Mereka memberi tempat sebagian dari jalan di depan rumah untuk kami berjalan-jalan. Saya berjalan 120 langkah."
Tsar Nicholas II yang tadinya hidup dalam segala kebesaran dan kemewahan, merasakan keterkungkungan. Ia ingin keluar, masuk ke kota, tapi sebagian besar penduduk Yekaterinburg masih larut dalam euforia revolusi.
Penduduk Rusia belum lama meninggalkan Perang Dunia I yang penuh darah, dan begitu membenci bangsawan Romanov. Situasi di luar rumah tidak aman bagi Tsar.
19 Patung Penjaga Berwajah Seram Berusia 800 Tahun Ditemukan di Situs Kuno
Menghabiskan waktu pengasingannya, keluarga Romanov secara teratur membuat catatan harian. Hari-hari kehidupan mereka di Yekateriburg kelak terekam dari catatan itu.
Mereka menyibukkan diri dengan belajar dan bekerja apa saja di "penjara" terpencil itu. Tsar kemudian membujuk beberapa pengawas untuk menjadi guru bagi kelima anaknya.