Pendidikan
UGM Resmikan Apotek Hewan
Dekan Fakultas Farmasi UGM, Agung Endro Nugroho menjelaskan jika pembentukan Apotek ini merupakan sebuah tantangan.
Penulis: Siti Umaiyah | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Guna menjawab berbagai permasalahan penggunaan obat hewan di Indonesia, untuk pertama kalinya Apotek Veteriner UGM yang merupakan apotek hewan pertama di Indonesia diresmikan di Rumah Sakit Prof. Soeparwi, Fakultas Kedokteran Hewan UGM pada Kamis (6/12/2018).
Menurut Agustina Dwi Wijayanti, Ketua Tim Pembentukan Apotek Veteriner UGM, adanya apotek ini dimaksudkan untuk menjawab berbagai permasalahan penggunaan obat hewan di masyarakat.
Nantinya, dalam apotek ini akan dioperasikan oleh Tenaga Apoteker dan Dokter Hewan UGM.
Baca: Alamat Klinik dan Praktik Dokter Hewan Terdekat di Yogyakarta
"Pertama kalinya Apotek peternakan di Indonesia. Ini merupakan satu langkah untuk membantu proses permasalahan global, berkaitan dengan penggunaan obat hewan yang tidak sesuai. Dengan adanya oleh Tenaga Apoteker dan Dokter Hewan, pemberian resep obat hewan yang sesuai akan dilakukan," katanya.
Dia juga menerangkan jika Apotek ini nantinya juga bisa digunakan sebagai sarana pembelajaran mahasiswa S1 di UGM.
"Ini merupakan pionir yang nantinya akan mendorong terbentuknya apotek Veteriner lain di Indonesia. Kita juga bisa menggunakan apotek ini sebagai sarana pembelajaran mahasiswa S1," ungkapnya.
Siti Isrina Oktavia Salasia, Dekan Fakultas Kedokteran Hewan UGM menjelaskan jika saat ini penggunaan antibiotik kepada hewan sudah sangat memprihatikan.
Baca: PDHI Inginkan Ada Regulasi Jelas untuk Dokter Hewan
Yang mana saat ini sangat perlu dilakukan pengontrolan terhadap resep obat yang diberikan kepada hewan.
Baik hewan konsumsi maupun peliharaan.
"Inisiasi pembentukan apotek ini merupakan bentuk wahana mendukung pemerintah. Penggunaan obat antibiotik sudah sangat meresahkan. Disini ada kewenangan dokter hewan untuk mengontrol obat untuk hewan," katanya
Dekan Fakultas Farmasi UGM, Agung Endro Nugroho menjelaskan jika pembentukan Apotek ini merupakan sebuah tantangan.
Pasalnya biasanya ilmu yang diberikan hanya sekedar pembelajaran di kelas melalui mata kuliah, sekarang harus bisa diimplementasikan melalui praktek di lapangan.
Baca: Inilah 4 Manfaat Memelihara Hewan
"Belum pernah menangani apotek veteriner. Ada, tapi hanya sebagai mata pembelajaran. Dengan ini membuktikan bahwa UGM itu berani menjawab tantangan dan jadi trend center di Indonesia," jelasnya.
Dia menjelaskan jika resep yang diberikan kepada hewan satu dengan yang lain sangatlah berbeda.
Hal tersebut akan lebih menantang dibandingkan dengan resep yang diberikan kepada manusia.
"Resep untuk hewan itu banyak sekali. Semisal monyet itu berbeda dengan ayam. Memang benar penggunaan obat di hewan perlu di atur. Di Indonesia, resistensi antibiotik sudah lampu merah, kalau sudah pada tahap terakhir sangat berbahaya," ungkapnya. (TRIBUNJOGJA.COM)