Gunungkidul

Longsor Rusak Talud dan Rumah Warga di Girisubo Gunungkidul

Setelah itu ia bersama warga lainnya memastikan apakah ada orang dalam rumah tersebut dan ternyata rumah milik Kasto kosong.

Penulis: Wisang Seto Pangaribowo | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM / Wisang Seto P
BPBD saat membersihkan di area longsor serta mengambil foto untuk keperluan data, Rabu (28/11/2018). 

Laporan Reporter Tribunjogja Wisang Seto Pangaribowo

TRIBUNJOGJA.COM,GUNUNGKIDUL - Satu rumah rusak berat akibat tanah longsor di Dusun Manggung, Desa Tileng, Kecamatan Girisubo.

Tanah longsor dipicu hujan yang sejak Selasa sore hingga Rabu (28/11/2018) pagi.

Tanah longsor terjadi pada pukul 01.00 Rabu dini hari.

Talud yang dibangun tak kuat menahan air hujan dan tahah sehingga tanah longsor dan menimbun rumah milik Kasto, sedangkan talud diketahui milik Edi Susanto.

Edi Susanto mengatakan saat dini hari dirinya mendengar suara gemuruh.

Mendengar suara yang tak biasa tersebut ia bersama warga lainnya mendekati sumber suara.

"Saat sampai ke sumber suara ternyata tanah sudah longsor dan menimbun rumah milik Pak Kasto," katanya.

Baca: Longsor di Salaman Rusak Rumah Warga

Setelah itu ia bersama warga lainnya memastikan apakah ada orang dalam rumah tersebut dan ternyata rumah milik Kasto kosong.

"Setelah memastikan tidak ada orang saya berpindah ke tempat lebih aman," katanya.

Pemilik Rumah, Kasto mengatakan dirinya sedang tidak berada di rumah dan kerugian materiil akibat tanah longsor tersebut ditaksir hingga puluhan juta rupiah.

"Rumah baru saja selesai dibangun, kurang lebih dua bulan," imbuhnya

Beruntung baginya ia tidak menempati rumah tersebut saat kejadian tanah longsor terjadi.

Awalnya ia hendak untuk tidur di rumah tersebut tetapi ia urungkan mengingat hujan lebat yang mengguyur sejak malam hari.

Baca: Dua Kejadian Tanah Longsor di Samigaluh, Satu Rumah Terancam

"Untungnya saya tidak tidur di rumah itu, kalau saya tidur disitu ya saya tidak ada (meninggal). Dinding yang robohkan dinding kamar dan daerah tersebut tertimbun tanah," katanya lemas.

Dalam kejadian tersebut dinding yang mengalami kerusakan adalah ruang tamu dan kamar.

Ia mengatakan rumah tersebut beberapa hari sebelumnya ia bersihkan bagian dalamnya.

BPBD saat membersihkan di area longsor, serta mengambil foto untuk keperluan data, Rabu (28/11/2018).
BPBD saat membersihkan di area longsor, serta mengambil foto untuk keperluan data, Rabu (28/11/2018). (TRIBUNJOGJA.COM / Wisang Seto P)

Ia mengaku dirinya sering tidur di kamar yang tertimbun tanah agar rumah tidak sepi karena saat ini sering tidur di rumah lamanya.

"Tadi malam habis hujan mau kesini tidak sempat lalu subuh-subuh ditelpon adik dikabari rumah kena tanah longsor, Istri bersama anak ada di Solo," tuturnya.

Kasto mengatakan untuk ke depannya tidak akan menempati rumah tersebut karena masih ada retakan tanah di atas rumahnya.

"Takutnya kalau hujan lagi tanah akan longsor lagi," katanya.

Sementara itu Tim Reaksi Cepat (TRC), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gunungkidul, Riyadi mengatakan saat ini langkah yang dilakukan BPBD adalah membersihkan lokasi kejadian dan diikuti pencatatan data.

Baca: Jelang Musim Hujan, BPBD Gunungkidul Antisipasi Banjir

"Pencatatan data untuk laporan ke BPBD, dari data tersebut nantinya digunakan untuk membuat kebijakan ke depannya," terangnya.

Riyadi mengatakan tanah longsor terjadi bukan karena hujan deras tetapi karena hujan yang turun berdurasi lama, saat sore hari hingga dini hari.

Terpisah Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Gunungkidul, Edy Basuki mengatakan ada beberapa Kecamatan di Gunungkidul yang masuk kedalam daerah rawan longsor.

"Daerah rawan longsor seperti Kecamatan Patuk, Gedangsari, Ngawen, Nglipar, Semin, dan Ponjong bagian utara," katanya. (TRIBUNJOGJA.COM)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved