Muktamar ke XVII Pemuda Muhammadiyah

Soal Dana Kemah, Busyro Muqoddas Sindir Polisi Terlalu Berambisi

Menurutnya masih banyak kasus lain yang muatan dosisnya jauh lebih berat, ketimbang kasus dana kemah.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Ahmad Syarifudin
Ketua Bidang Hukum, HAM dan kebijakan publik PP Muhammadiyah, Busyro Muqoddas 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ahmad Syarifudin

TRIBUNJOGJA.COM - Mantan Ketua KPK tahun 2010-2011, Busyro Muqoddas menyindir kepolisian dalam mengusut soal Dana Apel dan Kemah Pemuda Islam 2017 yang menyeret Pemuda Muhammadiyah.

Ia berpendapat, polisi terlalu berambisi menangani kasus tersebut.

Padahal, menurutnya masih banyak kasus lain yang muatan dosisnya jauh lebih berat, ketimbang kasus dana kemah.

"Sebaiknya polisi memberikan contoh untuk memprioritaskan pada kasus lain yang muatan dosisnya jauh lebih berat. Berikanlah contoh itu untuk didahulukan," katanya, ketika ditemui Tribunjogja.com di gedung Sportorium, UMY, Selasa (27/11/2018).

Menurut dia, sebelum melangkah lebih jauh, sebaiknya kepolisian mendalami terlebih dahulu kasus tersebut secara cermat bersama BPK RI.

Sebab, ia khawatir pihak kepolisian salah langkah, sehingga menimbulkan publik distrust.

Itu yang menurutnya harus dijaga.

Apakah ada unsur politik dalam kasus tersebut?

Busyro menjawab dirinya khawatir jika kasus tersebut tidak sistematik.

Baca: Busyro Muqoddas : Tangkap Jika Ada Calon Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah yang Main Politik Uang

Sistematik itu artinya seperti temuan dari BPK RI dan kepolisian tidak mendahulukan skala prioritas, maka akan ada opini yang justru merugikan pihak kepolisian itu sendiri.

"Mengapa ini [kasus dana kemah muncul] di saat-saat Muktamar dan selama Muktamar. Apakah tidak ada penundaan. Sementara untuk kasus-kasus yang lain terjadi penundaan," ujar Busyro, mempertanyakan.

Adapun ketika ditanya tudingan pihak kepolisian yang menyatakan ada Laporan pertanggungjawaban (LPJ) yang fiktif dari Pemuda Muhammadiyah, Busyro mengakui tidak tahu.

Selama ini, ia mengaku mengenal ketua umum Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak, sebagai sosok yang mandiri dan cukup kuat.

"Jadi tidak ada potensi ke arah sana," ucap dia.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved