Muktamar ke XVII Pemuda Muhammadiyah
Busyro Muqoddas : Tangkap Jika Ada Calon Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah yang Main Politik Uang
Pemilihan Ketua Umum periode 2018-2022 merupakan satu di antara agenda penting Pemuda Muhammadiyah dalam Muktamar ke-XVII di UMY.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Ahmad Syarifudin
TRIBUNJOGJA.COM- Ketua Bidang Hukum, HAM dan kebijakan publik PP Muhammadiyah, Busyro Muqoddas menyatakan sikap tegas jika ada calon ketua umum pemuda Muhammadiyah yang terbukti bermain politik maka segera diproses.
"Tangkap, diproses, ditanya secara baik, diusut. Kalau mereka ada duit, darimana. Itu harus ada tim yang mengusut," katanya, ketika ditemui Tribunjogja.com di Gedung Sportorium UMY, Selasa (27/11/2018).
Menurutnya, jangan sampai organisasi sipil seperti pemuda Muhammadiyah dirusak oleh kekuatan yang mendestruksi, merusak anak muda, karena itu sebuah penghinaan yang nyata-nyata terjadi.
"Makanya diusut darimana uang itu dari mana dan sebagainya," tuturnya.
Pemilihan Ketua Umum periode 2018-2022 merupakan satu di antara agenda penting Pemuda Muhammadiyah dalam Muktamar ke-XVII di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Dari informasi yang dihimpun Tribunjogja.com, ada enam calon kuat yang digadang akan mengisi pucuk pimpinan.
Keenam orang itu adalah Ahmad Fanani, Ahmad Labib, Andi Fajar Astri, Muhammad Sukron, Faisal, dan Sunanto.
Baca: Busyro Muqoddas : Jangan Pilih Caketum yang Bermain Politik Uang
Lebih lanjut, Busyro yang juga merupakan mantan wakil ketua KPK periode tahun 2010-2014 itu mengatakan calon Ketua umum sebaiknya sosok yang memiliki kriteria sesuai dengan konstitusi, memiliki track record dalam kepemimpinan dan tidak cacat apapun.
Karena ketika ketua umum bermasalah, dikhawatirkan bisa berpotensi mengganggu perjalanan pemuda Muhammadiyah.
"Disaat sekarang ini suap sudah semakin sistemik, suap sudah semakin membudaya. Berpotensi Pemuda Muhammadiyah bisa dibeli oleh para peleceh-peleceh demokrasi. Jangan sampai marwah Pemuda Muhammadiyah itu terbeli. Maka sarat ini menjadi penting," katanya.
Ia kemudian menjelaskan, kalau ada dari keenam calon ketua umum itu yang secara langsung atau tidak langsung bermain money politik atau sejenis entertainment, maka tidak boleh dipilih secara moral ataupun secara agama.
Baca: Muktamar ke-XVII Pemuda Muhammadiyah : Enam Calon Bersaing jadi Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah
Karena menurutnya budaya suap yang sudah merajalela itu hanya bisa diantisipasi dengan mengandalkan dari organisasi masyarakat sipil.
"Organisasi Pemuda Muhammadiyah sebagai salah satu organisasi masyarakat sipil itu," terangnya.
Sebab itu, kata Busyro, pilar utamanya sejak awal Pemuda Muhammadiyah harus memiliki pemimpin yang bermoral, berakhlak dan berintegritas.