Regional

Gara-gara Status Soal Pilpres di Facebook, 2 Orang di Sampang Terlibat Duel, 1 Orang Tewas Tertembak

Gara-gara Status Soal Pilpres di Facebook, 2 Orang di Sampang Terlibat Duel, 1 Orang Tewas Tertembak

Editor: Hari Susmayanti
ist
Ilustrasi 

TRIBUNJOGJA.COM - Persaingan pemilihan presiden 2019 memakan korban jiwa. Gara-gara saling menantang di media sosial, seorang warga di Kabupaten Sampang, Madura tewas tertembak pistol rakitan.

Subaidi, pria yang sehari-hari berprofesi sebagai tukang gigi tewas setelah ditembak oleh Andika, pada Rabu (21/11/2018) siang.

Subaidi merupakan warga Desa Tamberu Timur, Kecamatan Sokobanah, Kabupaten Sampang.

Kejadian berawal saat korban hendak mendatangi rumah salah satu pasiennya di Desa Sukobanah Laok. Namun rencana tersebut batal.

Di tengah perjalanan, korban bertemu dengan Andika, pemilik akun Facebook yang menantang guru Subaidi lewat komentar di status Facebook.

Baca: Kasus Baiq Nuril, Kasus Pelecehan Seksual Secara Verbal Pertama yang Ditangani Polda NTB

Tanpa banyak kata, korban dan pelaku langsung terlibat duel.

Subaidi yang membawa senjata tajam berusaha menyerang pelaku.

Sementara pelaku sebelumnya sudah memiliki senjata api rakitan.

Singkat cerita, dalam duel tersebut, Andika menembak korban di bagian dada hingga tembus ke punggung sehingga membuat Subaidi tewas.

"Dalam hitungan jam, Polres Sampang berhasil membekuk pelaku," kata Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Frans Barung Mangera, Sabtu (24/11/2018).

Sebelumnya, guru korban sempat mengunggah foto dengan memegang senjata tajam. Foto tersebut dilengkapi status, "Siapa pendukung Jokowi yang ingin merasakan pedang ini".

Baca: Tergelincir Saat Naik Tanjakan, Pratu Tambak Tak Sengaja Pencet Picu Senjata dan Lukai Rekan Sendiri

Kemudian status guru korban dibalas oleh akun Facebook atas nama Idris Afandi Afandi yang diduga milik pelaku, dengan komentar, "Saya pingin merasakan tajamnya pedang Habib Bahar tersebut".

Rekan korban sempat mendatangi rumah pelaku untuk mengonfirmasi komentar tersebut.

Pelaku membenarkan akun tersebut miliknya, namun bukan dirinya yang menulis komentar.

"Pelaku mengaku ponselnya telah dijual dan tidak mengetahui siapa yang menulis komentar tersebut," jelas Barung.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved