Mahathir Mohamed Sindir Aung San Suu Kyi Soal Rohingya di KTT ASEAN ke-33

Mahathir ditanya soal bagaimana pendapatnya tentang Myanmar dan Aung San Suu Kyi dalam penanganan Rohingya.

Penulis: Fatimah Artayu Fitrazana | Editor: Yoseph Hary W
https://apnews.com
Dr. Mahathir Mohamed (PM Malaysia), Aung San Suu Kyi (Pemimpin Myanmar), dan Rodrigo Duterte (Presiden Filipina). 

TRIBUNJOGJA.COM - Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamed melontarkan kritik tajam pada Pemimpin Myanmar, Aung San Suu Kyi di sela-sela KTT Asean ke-33 di Singapura, Selasa (13/11/2018).

Mahathir ditanya soal bagaimana pendapatnya tentang Myanmar dan Aung San Suu Kyi dalam penanganan Rohingya.

"Tampaknya Aung San Suu Kyi sedang mencoba membela apa yang tidak dapat dipertahankan," kata Dr. Mahathir Mohamed, dikutip Tribunjogja.com dari laman Asia One, Rabu (14/11/2018).

Baca: Wapres AS Peringatkan China, Akan Terjadi Perang Dingin Total Antara Kedua Negara

Baca: Sinopsis, Jadwal Tayang, dan Trailer Film Drama Romantis Filipina The Hows of Us

Laman ABC News melaporkan, tindakan militer yang dilakukan pemerintah Myanmar pada tahun 2017, mengakibatkan larinya masyarakat Rohingya ke Bangladesh.

"Mereka menindas orang-orang ini (Rohingya), membunuh mereka, pembunuhan massal dan penguburan (dilakukan) di kuburan yang digali oleh korban dan hal semacam itu," katanya Mahathir, dikutip dari ABC News.

"Itu mungkin relevan di zaman kuno, tapi di zaman modern, kita tidak melakukan hal semacam itu," tambahnya.

Asia One mengatakan ada laporan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) di bulan Agustus, bahwa ada tindakan militer dengan keinginan genosida dimulai pada 2017.

Myanmar telah membantah beberapa bagian dari laporan tersebut.

Aung San Suu Kyi sebelumnya mengatakan pemerintah sipilnya tidak harus memikul semua tanggung jawab atas krisis ini, karena militer tetap memiliki peran politik yang kuat di bawah konstitusi.

(Tribun Jogja/ Fatimah Artayu Fitrazana)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved